Nasrulloh, Raihan (2021) Tradisi haol Eyang Hasan Maolani : Penelitian terhadap masyarakat Desa Lengkong Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (375kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (384kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (713kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (533kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (419kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya melestarikan juga mempertahankan nilai-nilai yang ada di dalam tradisi Haol Eyang Hasan Maolani. Penelitian ini membahas beberapa permasalahan diantaranya, (1) asal-usul tradisi Haol Eyang Hasan Maolani, (2) makna yang terkandung dalam tradisi Haol Eyang Hasan Maolani yang ada di Desa Lengkong. Metode penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, dimana penelitian yang dilakukan langsung ke sumber data, kemudian dideskripsikan sehingga mudah dipahami oleh orang lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan analisis data. Rujukan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kebudayaan dari E.B Tylor, Clifford Geertz, dan Koentjaraningrat dengan menggunakan pendekatan antropologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa didalam tradisi haol Eyang Hasan Maolani terdapat asal-usul bahwa pada saat itu diadakannya haol ialah karena adanya kumpulan para ulama dan keluarga keturunan-keturunannya untuk membicarakan mengenai tujuan dan makna didalamnya tanpa mengurangi nilai ketokohan dari sosok Eyang Hasan Maolani. Adapun makna tradisi Haol Eyang Hasan Maolani adalah (1) Haol sebagai wadah ekspresi keagamaan, tradisi Haol memiliki makna penerapan dari beberapa sunnah rasul diantaranya dalam Haol ada ukhuwah dan birrul walidain (2) Haol sebagai alat pengikat kelompok; dikarenakan adanya antusias dan datangnya masyarakat untuk mengikuti Haol bahkan dapat menjadi nilai solidaritas sosial. (3) Haol sebagai benteng pertahanan kelompok, dalam hal ini Haol bermaksud untuk melindungi diri dan kelompok dari sentuhan bermacam-macam budaya modern yang pada umumnya. (4) Haol sebagai wisata religi; makam rambut dan rumah petilasan Eyang Hasan Maolani sudah menjadi cagar budaya yang ada di Kabupaten Kuningan. Maka dari itu kegiatan tersebut dapat menjadi wisata religi bagi masyarakat yang datang ke tempat tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Haol merupakan tradisi yang dijaga dan dilestarikan secara turun temurun, dan di dalamnya terdapat norma, aturan, hukum dan adat istiadat. Adapun dalam haol ada relevansinya dengan nilai-nilai keagamaan dalam hal ajaran islam khususnya yang dianut oleh masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebudayaan; Tradisi; Eyang Hasan Maolani |
Subjects: | Culture and Institutions Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Raihan Nasrulloh |
Date Deposited: | 14 Oct 2021 03:13 |
Last Modified: | 14 Oct 2021 03:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/45053 |
Actions (login required)
View Item |