Atoillah, Atoillah (2021) Pendapat Syekh Utsaimin dan Wahbah Az-Zuhaili tentang hukum penggunaan Inhaler (alat semprot dan alat hisap) bagi penderita asma saat berpuasa. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (261kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (550kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II .pdf Restricted to Registered users only Download (618kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III .pdf Restricted to Registered users only Download (568kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV .pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR ISI)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) | Request a copy |
Abstract
Syekh Utsaimin dan Wahbah Az-Zuhaili berbeda pendapat mengenai hukum penggunaan inhaler saat berpuasa. Syekh Utsaimin berpendapat tidak membatalkan dalam penggunaannya sedangkan Wahbah Az-Zuhaili membatalkan dalam penggunaannya. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan dan menganalisis tentang: (1) pendapat syekh utsaimin dan wahbah az-zuhaili tentang hukum penggunaan Inhaler (alat semprot atau alat hisap) bagi penderita Asma saat berpuasa dibulan Ramadhan. (2) metode istinbath hukum yang digunakan Syekh Utsaimin dan Wahbah Az-Zuhali mengenai hukum penggunaan Inhaler bagi penderita asma yang sedang menjalankan puasa. (3) persamaan dan perbedaan pendapat tentang hukum penggunaan Inhaler (alat semprot atau alat hisap) bagi penderita Asma saat berpuasa dibulan Ramadhan yang digunakan oleh Syekh Utsaimin dan Wahbab Az-Zuhaili. Asma adalah penyakit yang terjadi pada saluran pernapasan yang. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsivitas nantinya hal ini akan menimbulkan gejala episodik atau gejala yang terus seperti sesak napas, dada terasa berat, batuk. Pemberian Controller untuk mengoper Tarik nafas menggunaan alat yang di sebut Inhaler mempunyai kelebihan manajen obat langsung ke system pernapasan dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan rute sistemik menurut WHO jumlah pengidap asma didunia sampai 60% dan di indonesia mayoritas beragama muslim dan muncullah permasalahan hukum penggunaan inhalaer bagi pengidap asma. Dari hal ini penulis memaparkan perbedaan antara pendapat Syekh Utsaimin dan Wahbah Az-Zuhaili mengenai hukum penggunaan inhaler saat berpuasa. Dalam hal ini perbedaan adalah suatu rahmat yang perlu kita syukuri karena pada masa Nabi pun perbedaan pendapat pun sudah terjadi. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis, yang di gunakan melalui penelitian kepustakaan. Data yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada dengan menggunakan teknik analisi kemudian membandingkan data yang terkumpul dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian menurut Wahbab Az-Zuhaili, jika inhaler dimasukkan ke dalam mulut saat berpuasa maka hukum puasanya batal. Karena hal itu di qiyaskan dengan makan dan minum adapun peran inhaler itu sendiri yakni memberi tubuh kekuatan untuk bernafas dengan lancar seperti biasanya. Namun, menurut Syekh Utsaimin, penggunaan inhaler tidak bisa di hukumi batal puasanya. Karena tidak bisa disamakan dengan makan-minum tetapi diqiyaskan dengan seperti istinsaq. masuknya inhaler kedalam mulut kemudian ketenggorokan dan akhirnya keparu-paru, karena tidak masuk ke perut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | syekh Utsaimin dan Wahbah AzZuhaili; Hukum Penggunaan Inhaler; penyakit asma |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Puasa |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | atoillah ato atoillah |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 01:44 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 01:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/45341 |
Actions (login required)
View Item |