Sapei, Ahmad (2021) Tabayyun terhadap informasi di media sosial menurut Alqur’an. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (CAVER)
1_Caver.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (384kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar isi.pdf Download (405kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_Bab I.pdf Download (696kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (712kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 3)
6_Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (798kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 4)
7_Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika yang mengalami permasalahan terkait penyebaran berita hoax. Penyebarannya yang begitu cepat hingga membuat kebanyakan masyarakat terlena. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut tidak lain adalah karena kemajuan teknologi. Permasalahan yang timbul adalah banyaknya hoax atau berita bohong yang muncul dan tersebar luas di media sosial.Bahkan berita yang belum di klarifikasi dapat dengan cepat menyebar dimedia sosial melalui smartphone yang mereka miliki. Penyebaran tanpa di koreksi kembali pada akhirnya akan berdampak buruk, yang mengakibatkan permusuhan antara satu dengan lainnya. Sehingga informasi hoax pun dapat memecah belah publik. Peristiwa tersebut menuntut masyarakat untuk selalu bersikap waspada terhadap berbagai informasi yang datang. Masyarakat juga dituntut untuk senantiasa melakukan klarifikasi dan mengecek keakuratan informasi. Allah juga memerintahkan manusia terutama orang mukmin agar bertabayyun terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan dalam menerima informasi atau berita. Karena akan timbul penyesala di kemudian hari akibatmenuduh atau menyakiti orang yang tidak bersalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitin kualitatif, yaitu menjelaskan bidang atau situasi tertentu secara akurat, faktual dan sistematis. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengumpulkan sejumlah data dan informasi dengan cara yang diatur, dijelaskan dan dianalisis. Tujuan dari penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan pembahasan penulis dengan mencari dan mengekstrak dari berbagai literatur seperti komentar, buku, jurnal ilmiah, artikel dan data lain yang mendukung dan relevan dengan pembahasan yang akan. Ayat Alqur’an yang berkaitan dengan informasi yaitu QS. Al-Hujurat ayat 6 yang mengusahkan tentang Walid bin Uqbah Ibn Farir yang diperintahkan Rasulullah SAW sebagai pemungut zakat, dan QS. An-Nur ayat 11-19 mengisahkan tentang tuduhan zina terhadap istri Rasulullah SAW yaitu Aisyah. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian yang dilakukan, tabayyun terhadap informasi di media sosial menurut Alqur’an dengan menggunakan tafsir Al-munir dan Al-misbah terdapat solusi supaya terhindar dari informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya atau informai hoax, yaitu dengan memverifikasi informasi yang diterima, husnudzan, mempercayakan kepada yang lebih mengetahui, dan bertaubat. Kata Kunci: Tabayyun, Informasi, Media Sosial, Alqur’an
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tabayyun; Informasi; Media Sosial; Alqur’an |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ahmad Sapei |
Date Deposited: | 28 Dec 2021 03:14 |
Last Modified: | 28 Dec 2021 03:14 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/47164 |
Actions (login required)
View Item |