Tingginya perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Soreang pada Tahun 2020

Roji A, Muhamad Pahrul (2021) Tingginya perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Soreang pada Tahun 2020. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (78kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (28kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (31kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (280kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (50kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (37kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) | Request a copy

Abstract

Perekonomian masyarakat mengalami penurunan, sementara itu sektor perekonomian menjadi peranan penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Perekonomian yang tidak stabil bahkan menurun sementara kebutuhan hidup yang meningkat, mengakibatkan pertengkaran antara pasangan suami istri menjadi penyebab utama terjadinya gugatan perceraian selama masa pandemi covid-19. Mengakibatkan perkara cerai gugat yang diterima Pengadilan Agama Soreang sebanyak 6.577 pada tahun 2019 dan mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebanyak 6.598 perkara, terlebih lagi pada tahun 2020 terdapat kesenjangan antara perkara cerai talak deanga persentae yang hanya 18.88% dan perkara lainnya hanya 8.79% sedangkan perkara cerai gugat sebanyak 72,38%. Walaupun Pengadilan Agama Soreang telah mengupayakan berbagai langkah guna menekan tingginya angka perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Penyebab Tingginya Perkara Cerai Gugat di Pengadilan Agama Soreang Pada Tahun 2020, dan Alasan dari Perkara Cerai Gugat yang diajukan ke Pengadilan Agama Soreang Pada Tahun 2020, serta Langkah Pengadilan Agama Soreang dalam Menindaklanjuti Tingginya Perkara Cerai Gugat Pada Tahun 2020. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa Pasal 19 PP No. 9 tahun 1975 dan Pasal 116 KHI merupakan landasan hukum utama dari alasan-alasan perceraian serta untuk mengukur tingkat keefektifan dari langkah yang dilakukan Pengadilan Agama Soreang dalam menekan tingginya angka cerai gugat, sehingga dapat digunakan teori efektivitas hukum yakni, dengan ditinjau dari segi perangkat hukum, penegak hukum, tingkat kesadaran hukum masyarakat dan budaya agar terwujudnya kepastian hukum, keadilan hukum dan kebermanfaatan hukum. Adapun metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitis, pendekatan yuridis empiris. Sumber data primer laporan tahunan dan wawancara kepada hakim dan panitera di Pengadilan Agama Soreang dan sumber data sekunder memuat literatur yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian, Data yang didapatkan kemudian di seleksi, reduksi, klasifikasi dan di analisis. Hasil Penelitian ini meliputi: Pertama, Faktor Penyebab Tingginya Perkara Cerai Gugat di Pengadilan Agama Soreang Pada Tahun 2020 adalah karena lemahnya faktor ekonomi, terutama pada masa pandemi covid-19 terdapat aturan pemerintah tentang social distancing, lock down, dan PSBB. Kedua, Alasan Cerai Gugat yang diajukan ke Pengadilan Agama Soreang Pada Tahun 2020 ialah: a) alasan perselisihan terus-menerus, b) alasan meninggalkan salah satu pihak, c) alasan KDRT, d) alasan cacat fisik, e) alasan murtad. Ketiga, Langkah Pengadilan Agama Soreang dalam Menindaklanjuti Tingginya Perkara Cerai Gugat Pada Tahun 2020 yakni, menerapkan sistem waiting list, WFH, e-court, e-littigation, dan pembatasan pelayanan hukum terkait pendaftaran perkara dan konsultasi hukum.

Actions (login required)

View Item