Model Toleransi dan Kerukunan dalam Pluralitas Kehidupan Beragama

Syarif, Nurrohman and Hannan, Abdul Hannan (2017) Model Toleransi dan Kerukunan dalam Pluralitas Kehidupan Beragama. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 14 (1). pp. 1-34. ISSN 02165937

[img]
Preview
Text
Model Toleransi dan Kerukunan SUMMARY edit 7 Okt 2016.pdf

Download (388kB) | Preview

Abstract

Sejak tumbangnya rezim otoritarian Orde Baru yang kemudian dilanjutkan dengan munculnya semangat reformasi dengan membuka keran demokratisasi secara lebih luas, konflik dan kekerasan yang bernuansa ethnic dan keagamaan seolah tidak ada hentinya dialami oleh bangsa ini. Agama seolah menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi ia bisa menjadi sumber toleransi, namun di sisi lain ia juga bisa menjadi sumber konflik, permusuhan dan kekerasan. Jawa Barat merupakan provinsi yang prestasinya masih belum membanggakan. Tindakan penyegelan, perusakan atau penghalangan pendirian rumah ibadah masih sering terjadi. Namun pemandangan yang berbeda ditemukan di desa Sindang Jaya. Masyarakat di desa ini, meskipun memiliki penduduk yang beragama Kristen cukup siginfikan,tidak pernah terjadi gesekan-gesekan atau konflik social keagamaan. Oleh karena itu, desa ini menarik untuk diteliti. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kegiatan kehidupan keberagamaan masyarakat Desa Sindang Jaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, interaksi sosial-keagamaan antar ummat Muslim dan Kristiani serta factor-faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang didukung pendekatan kuantitatif atau dikneal dengan sebutan mixed method. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mendiskripsikan seluruh data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan analisis data tekstual, sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan melalui angket. Penelitian ini menemukan bahwa kegiatan kehidupan keberagamaan masyarakat Desa Sindang Jaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur merupakan kehidupan keagamaan yang rukun dan toleran. Interaksi sosial-keagamaan antar ummat Muslim dan Kritiasni di Desa Sindang Jaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur tergolong intensif. Banyak faktor yang ikut menjadi pendukung terwujudnya interaksi social yang men-cerminkan kerukunan hidup antar ummat Muslim dan Kristiani, di Desa Sindang Jaya ini. Daiantaranya: (a) tradisi, yang ada sejak nenek moyang mereka yang menganut sifat silih asah, asih, dan asuh. (b) kekerabatan, dikenal dengan istilah dulur, sebagai instrument pertama sekali yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. (c) dakwah, yang lebih menekankan pada aspek kemanusiaan, perdamaian dan pemberdayaan ummat. (d) adanya kecenderungan persepsi antar ummat Muslim dan Kristiani bahwa perbedaan agama merupakan sesuatu hal yang bersifat alamiah. (e) adanya kerjasama antar tokoh agama dan masyarakat setempat menempati posisi yang sangat strategis demi terwujudnya kurukunan hidup antar ummat Muslim dan Kristiani. (f) adanya peran aktif dari pemerintah. Faktor itu kalau disederhanakan meliputi faktor historis, teologis, sosiologis dan politis. Penelitian ini juga menemukan bahwa interaksi social keagamaan yang dipraktekkan di desa ini termasuk interaksi social keagamaan yang inklusif, toleran dan humanis. Keywords : Toleransi, kerukunan, Islam , Kristen, interaksi sosial

Item Type: Article
Subjects: Islam Umum > Islam dan Bidang Lainnya
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah)
Depositing User: Dr. Nurrohman Syarif
Date Deposited: 01 Dec 2017 12:41
Last Modified: 01 Dec 2017 12:41
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/4817

Actions (login required)

View Item View Item