Al-Bayan, Ade (2021) Implementasi ayat-ayat Al-Quran tentang pembagian waris di masyarakat muslim Subang dan hubungannya dengan budaya lokal : Studi kasus di Kecamatan Pusakanagara, Pamanukan dan Pagaden. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (cover)
1_cover.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (abstrak)
2_abstrak.pdf Download (293kB) | Preview |
|
|
Text (daftar isi)
3_daftar isi.pdf Download (240kB) | Preview |
|
|
Text (bab 1)
4_bab 1.pdf Download (440kB) | Preview |
|
Text (bab 2)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (bab 3)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (276kB) | Request a copy |
||
Text (bab 4)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (765kB) | Request a copy |
||
Text (bab 5)
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) | Request a copy |
||
Text (daftar pustaka)
9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di Kabupaten Subang bahwa masyarakatnya mayoritas beragama Islam, disamping itu pula banyak sekali pesantren-pesantren, baik tradisional maupun pesantren modern. Akan tetapi pada pelaksanaan waris, secara umum masyarakat disana mempergunakan hukum adat dalam pembagian warisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam dan menganalisis terkait dengan implementasi pembagian waris dalam mencapai keadilan menurut al-Qur’an dan budaya lokal pada masyarakat subang Untuk menjelaskan permasalahan penelitian, kerangka teori yang digunakan mengacu kepada beberapa teori yang berbeda namun berkaitan satu sama lain. Teori-teori tersebut dibedakan ke dalam grand theory (teori keadilan), middle theory (teori kesetaraan gender), dan applicative theory (teori maslahah mursalah). Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat kabupaten subang pada kecamatan Pusakanagara, Pamanukan dan Pagaden. Dengan sampel Kepala KUA, masyarakat awam dan masyarakat santri/ulama di Kecamatan Pusakanagara, Pamanukan dan Pagaden Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berdasarkan pemaparan secara deskriptif terhadap fenomena yang ada dengan bentuk argumentatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai subjek penelitian menurut pandangan manusia yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa : Pertama, pada dasarnya mereka memahami konsep waris dalam Islam walaupun dilihat dari segi kedalaman pemahaman masyarakat tidak begitu memahaminya dengan. Kedua, Pemahaman masyarakat Subang terhadap konsep pembagian waris pada suku sunda dapat disimpulkan sangat dipahami oleh masyarakat Kabupaten Subang. Dikarenakan pemahaman adat istiadat itu telah diwariskan secara turun temurun. Ketiga, Pada garis besarnya, pembagian harta waris yang ditempuh oleh masyarakat Kabupaten Subang adalah dengan cara hibah (dilakukan ketika masih hidup) dan hibah wasiat (hibah yang dicantumkan di dalam wasiat yang meninggal), hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya persengketaan di antara ahli-ahli waris (anak-anaknya) dan supaya tercapainya kemaslahatan, di samping ada juga yang bertujuan supaya harta tersebut tidak jatuh/keluar kepada yang selain keluarganya. Keempat, Praktek pembagian waris pada masyarakat Subang menurut pendapat Tokoh Masyarakat setempat membenarkan bahwa hampir sebagian besar dalam pembagian waris dibagikan sama rata, Karena keadaan ekonomi diantara yang mendapatkan waris tidak berkecukupan disamping para ahli waris tidak memahami aturan-aturan. Kelima, Konsep Keadilan dalam Pembagian Waris antara Praktek dan Budaya Masyarakat Subang yang memandang kedudukan laki-laki dan perempuan adalah sama, tidak mengikuti kedudukan yang ada dalam al-Qur`an, Sunnah, maupun Kompilasi Hukum Islam, yaitu dua berbanding satu (2:1), dasar hukum mereka melakukan pembagian warisan sama rata dikarenakan faktor ekonomi dikalangan keluarga mereka, dan merasa penggunaan hukum Islam tidak lah adil.
Item Type: | Thesis (Doktoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ayat Al Wuran; pembagian waris; budaya lokal |
Subjects: | Religious Ethics |
Divisions: | Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Haris Maiza Putra |
Date Deposited: | 25 Jan 2022 01:40 |
Last Modified: | 25 Jan 2022 01:40 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/48283 |
Actions (login required)
View Item |