Aplikasi pakan alternatif berbasis larva lalat tentara hitam, limbah organik rumah tangga, dan Industri: Dampak pada pertumbuhan bebek (Anas platyrhynchos javanica)

Alfaridzi, Muhammad Reyka (2021) Aplikasi pakan alternatif berbasis larva lalat tentara hitam, limbah organik rumah tangga, dan Industri: Dampak pada pertumbuhan bebek (Anas platyrhynchos javanica). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (251kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (202kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (206kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (140kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (34kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (126kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (29kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Bebek lokal (Anas platyrhynchos javanica) merupakan suatu komoditas ternak unggas penghasil daging dan telur sebagai sumber protein tinggi bagi manusia. Tingkat produksi bebek di Indonesia masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Budidaya bebek sangat di tentukan oleh harga pakan, karena pakan biaya produksi lebih tinggi dibandingkan biaya lainya yaitu 70%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan biaya pakan dengan mengembangkan pakan alternatif yang dapat dihasilkan sendiri oleh para petani. Nasi aking, dedak, ampas tahu, dan larva lalat tantara hitam sering digunakan para peternak untuk pakan alternatif bebek lokal. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pakan kombinasi dari nasi aking, dedak, ampas tahu, dan larva lalat tantara hitam.. Penelitian ini menggunakan mentode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu P1 (Dedak + Kosentrat), P2 (dedak + nasi aking + larva BSF), P3 (dedak + nasi aking + ampas tahu) dengan 14 kali pengulangan.Berdasarkan hasil penelitian kelompok P2 memiliki rata-rata tertinggi dari hasil selisih bobot akhir dengan bobot awal yaitu sebesar 629,29 gram. Rata-rata persentase karkas tertinggi tercatat pada kelompok kontrol dengan nilai 67,65%. ENGLISH: The local duck (Anas platyrhynchos javanica) is a poultry species that provides meat and eggs for human use. Duck from the area is strong in protein, which is ideal for human consumption. Indonesian duck output is still insufficient to meet market demand. The price of feed has a big influence on duck farming. Feed is the most expensive part of rearing ducks, accounting for 70% of total production costs. Developing alternative feeds that can be generated by farmers is one way to alleviate the burden on feed expenses. The effect of using a combination of aking rice, bran, tofu dregs, and black soldier fly larvae as an alternative feed on the growth and health of local ducks was investigated in this study. With 14 repetitions, this study used a completely randomized design (CRD) with three treatments: P1 (bran + concentrate), P2 (bran + aking rice + BSF larvae), and P3 (bran + aking rice + tofu waste). The P2 group's average final weight difference was 629.29 grams, with the highest initial weight. With a value of 67.65 percent, the control group had the highest average carcass percentage.

Actions (login required)

View Item