Peranan Syarikat Islam dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1905 - 1945

Saepurohman, Saepurohman (2021) Peranan Syarikat Islam dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1905 - 1945. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (155kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (308kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (121kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (283kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (746kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) | Request a copy

Abstract

Syarikat Islam berdiri saat Indonesia dalam cengkraman penjajahan kolonial Belanda, sebagai sebuah gerakan nasional SI memainkan peranan penting dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Peranan tersebut SI lakukan baik dalam bidang ekonomi, agama, politik, dan sosial budaya. Sejalan dengan uraian tersebut, maka diperoleh rumusan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut: Pertama, bagaimana kondisi masyarakat Indonesia saat berdirinya Syarikat Islam? Kedua, bagaimana berdirinya Syarikat Islam serta perkembangannya? Ketiga, bagaimana peranan Syarikat Islam dalam bidang keagamaan, ekonomi, politik dan sosial budaya ?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, dalam pelaksanannnya dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu; heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kondisi masyarakat Indonesia sebelum merdeka sangat memprihatinkan, penuh dengan eksploitasi, diskriminasi dan adanya stratifikasi sosial. Pemerintah Hindia Belanda dalam ekonomi menerapkan Culture stelsel, mengendalikan pasar dan mengendalikan ekspor dan impor. Dalam agama membuat strategi dengan mengelompokan masyarakat Islam dan adanya Ordonansi Guru ngaji. Sedangkan dalam politik pemerintah Hindia Belanda menerapkan Politik Etis, seiring dengan diterapkannya politik etis maka dimulainya era pergerakan nasional di Indonesia. Salahsatunya lahirlah Syarikat Islam yang merupakan kelanjutan dari organisasi SDI yang didirikan tahun 1905, oleh H. Samanhoedi di Solo, kemudian berubah menjadi SI tahun 1912 dan Tjokroaminoto menjadi ketuanya. Tujuan perubahan nama itu untuk lebih meluaskan pergerakannya, baik dalam bidang ekonomi, agama, politik dan sosial budaya. dalam bidang agama SI memulai dengan mempersatukan ummat Islam yang ada di Nusantara, mengajukan keberatan – keberatan kepada pemerintah Hindia Belanda, membuat aturan – aturan keagamaan, menangkal faham-faham barat serta serangan yang menghina dan menista Islam. Dalam bidang ekonomi SI membuat perkumpulan koperasi, membentuk SS (Serikat Sekerja) dan mengajukan keberatan-keberatan kepada pemerintah seperti masalah pajak, tanah dll. Dalam menyikapi politik penjajah SI juga memerankan politiknya dari mulai politik kooperatif, non kooperatif sampai pada politik hijrah. Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita seluruh rakyat Indonesia, yang di awali dari kesadaran rakyat Indonesia akan hidup merdeka dan punya pemerintahan sendiri, Syarikat Islam menyebarluaskan kesadaran tersebut sejak empat puluh tahun sebelum Indonesia merdeka.

Actions (login required)

View Item