Jamilah, Akfah Zakiah (2021) Pelaksanaan pembiayaan syariah pada Financial Technology Peer to Peer Lending di PT. Danakoo. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (55kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (291kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (572kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA: Pelaksanaan pembiayaan syariah peer to peer lending atau pinjam meminjam uang di PT.Danakoo sebagai penyelenggra tentu harus sesuai dengan prinsip dan aturan yang berlaku dimana peminjam dana saat akan melakukan pengajuan di platform danakoo syariah harus membayar untuk bergabung dengan komunitas dan akad yang ada pada salah satu produk pembiayaanya pun menggunakan akad murobahah sedangkan pada prakteknya danakoo syariah adalah sebagai jasa keuangan yang bertugas sebagai platform yang mempertemukan pendana dan peminjam dana yang dalam ketentuanya ini adalah akad ijarah. Disinilah penting adanya kepastian hukum dalam upaya mengetahui praktek ini sudah sesuai dengan norma norma yang menjadi dasar syariah. Menurut Radbruch hukum itu mengandung 3 (tiga) identitas tidak cukup dengan memberikan kepastian hukum saja namun harus menimbulkan keadilan dan kemanfaatan ketiganya harus harmonis karena sering kali dengan adanya kepastian hukum namun belum tentu adil terhadap hukum itu sendiri sehingga tidak adanya kemanfaatan yang dirasa oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini: (1) Untuk Menjelaskan Tingkat Kepastian Hukum Fintech pada Pembiayaan syariah Peer To Peer Lending di PT. Danakoo; (2) Untuk Menjelaskan Bagaimana Perasaan Keadilan Produk Fintech pada Pembiayaan syariah Peer To Peer Lending di Pt. Danakoo; (3)Untuk Menjelaskan Bagimana kemanfaatan dari fintech pada pembiayaan syariah peer to peer lending di PT.Danakoo. Jenis penelitian yang penyusun gunakan adalah Doctrinal Legal Reserch yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum yang menggunakan fakta fakta di lapangan sebagi acuan dari pembentukan hukum. Melalui studi dokumentasi, pustaka dan wawancara dengan pengguna peer to peer lending dan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Simpulan dari masalah yang diteliti: (1) Tingkat kepastian hukum pembiayaan peer to peer lending berdasarkan prinsip syariah ini belum memiliki kepastian hukum yang benar-benar melindungi pengguna peer to peer lending ini karena peraturan yang menjadi payung hukum masih di bawah perundang-undangan hal ini dilihat pula dari mekanisme dan akad yang belum sesuai dengan fatwa sebagai acuan pelaksanaan pada pembiayaan berbasis teknologi informasi berdasarkan prinsip syariah; (2) Keadilan Hukum Pembiayaan Peer To Peer Lending Berdasarkan Prinsip Syariah belum memenuhi asas keadilan karena belum tercapainya tingkat kepastian hukum masih banyak yang harus di atur dalam penggunaan platform lending ini agar tidak merugikan salah satu pihak terutama harus ada payung hukum yang lebih tinggi seperti undang-undang yang dapat melindungi hak dan kewajiban antara para pihak dalam penggunaan fintech ini; (3) Kemanfaatan Pembiayaan Syariah Peer To Peer Lending Di PT. Danako terdapat banyak keuntungan yang dirasakan oleh para pengguna platform peer to peer. semakin mudahnya proses pengajuan resiko yang diterima pun jelas harus dipertimbangkan terkait peer to peer lending bahwa bisnis ini belum memiliki tingkat kepastian hukum serta keadilan meskipun manfaatnya terasa namun disisi lain manfaat tidak selalu mendatangkan kemashlahatan. ENGLISH: The implementation of peer to peer lending Islamic financing or borrowing and borrowing money at PT. Danakoo as the organizer of course must be in accordance with the applicable principles and rules where the borrower of funds when submitting to the danakoo sharia platform must pay to join the community and the contract that exists in one The financing product also uses the murobahah contract, while in practice danakoo sharia is a financial service that serves as a platform that brings together funders and borrowers of funds, in which case this is an ijarah contract. This is where it is important to have legal certainty in an effort to find out that this practice is in accordance with the norms that form the basis of sharia. According to Radbruch, the law contains 3 (three) identities, it is not enough to provide legal certainty, but it must create justice and benefit, the three must be harmonious because often with legal certainty but not necessarily fair to the law itself so that there is no benefit that is felt by the community. The objectives of this study are: (1) To explain the level of legal certainty in Fintech in Islamic Peer to Peer Lending at PT. Danakoo; (2) To Explain How Fintech Products Feel Fairness in Peer To Peer Lending Sharia Financing at Pt. Danakoo; (3) To explain how the benefits of fintech in Islamic peer to peer lending at PT Danakoo. The type of research that the compilers use is Doctrinal Legal Research, which is legal research carried out by examining legal materials that use facts in the field as a reference for legal formation. Through documentation studies, literature and interviews with peer to peer lending users and those related to the issues discussed. Conclusions from the problems studied: (1) The level of legal certainty in peer to peer lending financing based on sharia principles does not have legal certainty that actually protects peer to peer lending users because the regulations that form the legal umbrella are still under this law. also seen from the mechanisms and contracts that are not in accordance with the fatwa as a reference for implementation of information technology-based financing based on sharia principles; (2) Legal Justice for Peer To Peer Lending Financing Based on Sharia Principles has not fulfilled the principle of justice because there is not yet a level of legal certainty that still needs to be regulated in the use of this lending platform so as not to harm either party, especially there must be a higher legal umbrella such as law - Laws that can protect the rights and obligations between the parties in the use of this fintech; (3) Benefit of Peer To Peer Lending Sharia Financing at PT. Danako has many advantages that are felt by users of the peer to peer platform. The easier the process for submitting accepted risks, it is clear that it must be considered in relation to peer to peer lending that this business does not yet have a level of legal certainty and justice even though the benefits are felt but on the other hand the benefits do not always bring benefit ARAB: يجب أن يكون تنفيذ الإقراض من نظير إلى نظير أو اقتراض الأموال واقتراضها بموجب أحكام الشريعة الإسلامية كمزود ، متوافقًا مع المبادئ والقواعد المعمول بها ، حيث يتعين على المقترض من الصندوق عند تقديم طلب على المنصة والشريعة أن تدفع مقابل الانضمام إلى المجتمع والتعاقد في أحد المنتجات. يستخدم الصندوق أيضًا عقد المربحة ، في حين أن الشريعة الإسلامية من الناحية العملية هي خدمة مالية تعمل كمنصة تجمع بين المقرضين ومقترضي الأموال ، وهي في هذه الحالة عقود إجارة. من المهم هنا أن يكون هناك يقين قانوني في محاولة معرفة هذه الممارسة وفقًا للمعايير التي تشكل أساس الشريعة. وفقًا لرادبروخ ، يحتوي القانون على ثلاثة (3) هويات لا تكفي لتوفير اليقين القانوني ، ولكن يجب أن تخلق العدالة ويجب أن تكون فوائد الثلاثة متناغمة لأنه في كثير من الأحيان مع وجود يقين قانوني ، ولكن ليس من العدل بالضرورة مع القانون نفسه ، لذلك لا يوجد أي فائدة يشعر بها المجتمع. الغرض من هذه الدراسة: (1) توضيح مستوى اليقين القانوني في التكنولوجيا المالية في تمويل إقراض الند للند المتوافق مع الشريعة الإسلامية في داناكو؛ (2) لشرح كيف أن الإحساس بالمساواة في منتجات التكنولوجيا المالية في تمويل الشريعة للإقراض من الند للند في داناكو؛(3) لشرح كيفية فوائد التكنولوجيا المالية في تمويل الشريعة للإقراض من الأقران في داناكو. نوع البحث الذي يستخدمه المؤلف هو القانون العقائدي ، وهو البحث القانوني الذي يتم من خلال فحص المواد القانونية باستخدام الحقائق في هذا المجال كمرجع من التكوين القانوني. من خلال دراسة الوثائق والأدب والمقابلات مع مستخدمي الإقراض من نظير إلى نظير والقضايا ذات الصلة التي تمت مناقشتها. استنتاجات من المشكلات التي تم فحصها: (1) مستوى اليقين القانوني في تمويل إقراض النظراء إلى النظراء على أساس مبادئ الشريعة ليس لديه بعد اليقين القانوني الذي يحمي حقًا مستخدمي الإقراض من النظراء إلى النظراء لأن اللوائح التي أصبحت المظلة القانونية لا تزال تحت هذا التشريع. ينظر إليها أيضًا من الآلية والعقد غير المتوافقين مع الفتوى كمرجع لتنفيذ التمويل القائم على تكنولوجيا المعلومات استنادًا إلى مبادئ الشريعة ؛ (2) العدالة القانونية لتمويل الإقراض من الأقران إلى الأقران بناءً على مبادئ الشريعة إذا لم يتم النظر فيها من مبدأ العدالة لأنه لم يتحقق بعد قدر معين من اليقين القانوني الذي يجب تنظيمه في استخدام منصة الإقراض هذه حتى لا تضر أي من الطرفين ، لا سيما يجب أن يكون هناك مظلة قانونية قوانين أعلى مثل تلك التي يمكن أن تحمي الحقوق والالتزامات بين الأطراف في استخدام هذه التقنية ؛ (3) الاستفادة من تمويل الشريعة الإسلامية في الإقراض من الأقران في فت. دنق تعتبر فائدة نظرًا لوجود العديد من المزايا التي يشعر بها مستخدمو الإقراض من نظير إلى نظير ، أحدها هو أن الممولين يمكنهم الحصول على فوائد من خلال توزيع أجرة / الهامش بينما يمكن لمتلقي الأموال إكمال احتياجاتهم المقترحة مع فترة زمنية طويلة.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekonomi; Fintech; Hukum; Syariah |
Subjects: | Islam > Islam and Economics Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Perjanjian dalam Islam |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Ekonomi Syari'ah |
Depositing User: | Akfah Zakiah Jamilah |
Date Deposited: | 09 Feb 2022 02:10 |
Last Modified: | 21 Feb 2022 10:23 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/48861 |
Actions (login required)
View Item |