Analisis pemahaman ayat-ayat musibah perspektif K.H. Maimun Zubair dalam kitab Tsūnāmī Fī Bilādinā Indūnīsīyā Ahuwa ‘Adzābun Am Musībatun

Fadhlah, Yuni (2022) Analisis pemahaman ayat-ayat musibah perspektif K.H. Maimun Zubair dalam kitab Tsūnāmī Fī Bilādinā Indūnīsīyā Ahuwa ‘Adzābun Am Musībatun. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (161kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (215kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (215kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (547kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (547kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) | Request a copy

Abstract

Musibah adalah suatu kejadian yang dialami manusia yang menyebabkan kesusahan, kerugian, kesedihan dan penderitaan, musibah selalu dipandang sebagai sesuatu yang negatif dan dianggap sebagai sebuah kutukan atau azab yang diberikan Allah kepada manusia. Pada tahun 2004 silam, Indonesia mengalami musibah bencana alam tsunami berskala internasional yang terjadi di Aceh. BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Alam) mengatakan bahwa Indonesia memiliki tingkat gempa tinggi di dunia, dan tercatat bahwa Indonesia adalah Negara rawan tsunami. Indonesia mengalami deretan bencana yang bertubi-tubi, sehingga berbagai asumsi masyarakat muncul, mulai dari anggapan bahwa bencana adalah rahmat; bencana adalah azab; dan ketiga mengasumsikan bahwa bencana adalah kutukan. Tokoh kharismatik bernama; K.H. Maimun Zubair (Mbah Mun) dalam karyanya berkomentar bahwa bencana atau musibah merupakan rahmat dan azab sekaligus dalam satu waktu. Asumsi ini dianggap sebagai penengah antara berbagai asumsi yang beredar, sehingga penulis merasa perlu untuk menelitinya lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna musibah, sikap menghadapi musibah, dan pandangan Mbah Mun tentang musibah. Penelitian ini memfokuskan pada pertanyaan mendasar; apa yang dimaksud musibah, apa faktor-faktor penyebab musibah dan bagaimana pandangan KH. Maimun Zubair tentang musibah. Dalam kajian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis isi (content analysis), dan berasaskan pada teori Keadilan Tuhan (Sunnatullah) dan musibah. Penelitian ini menghasilkan bahwa musibah dalam perspektif Mbah Mun merupakan argumentasi nyata dari kebenaran Allah Subhānahu wa Ta’ālā dan kerasulan Muhammad Salla Allah ‘Alaihi wa Sallam. Musibah muncul karena para pelanggar syariat, sehingga ia merupakan azab untuk para kriminal syariat dan rahmat bagi orang-orang saleh. Meski demikian, musibah hakikatnya turun atas dasar kasih sayang Allah Subhānahu wa Ta’ālā, untuk mendeklarasikan dua kalimat sakral berupa, “Lā Ilāha Illa Allah Muhammad Rasūlullah”. Dibalik tragedi tersebut ada hikmah yang point intinya; pertama kembali untuk maslahat ilāhiyyah berupa peringatan untuk lebih mendekat pada Allah Subhānahu wa Ta’ālā dan pengokohan iman., kedua kembali untuk kemaslahatan umat-Nya berupa kemajuan syiar Islam dan bangkitnya lembaga-lembaga pendidikan yang lebih religius. Dengan demikian, musibah dalam pandangan Mbah Mun merupakan ajang untuk muhasabah diri, banyak bertaubat serta bersyukur.

Actions (login required)

View Item