Penafsiran ayat-ayat Rihlah, Siyar dan Safar dalam Al-Qur'an menurut Fakhrudin Al-Razi dalam tafsir Kabir Mafatih Al-Ghaib

Deriyanti, Shelvy (2022) Penafsiran ayat-ayat Rihlah, Siyar dan Safar dalam Al-Qur'an menurut Fakhrudin Al-Razi dalam tafsir Kabir Mafatih Al-Ghaib. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (38kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (264kB) | Preview
Preview	Text 3_daftar isi.pdf Download (464kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (464kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab 1.pdf Download (680kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (696kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) | Request a copy

Abstract

Setiap kata dalam Al-Qur'an perlu dipahami secara baik dan benar agar tidak menghasilkan makna yang diduga-duga, karena di dalamnya terdapat banyak istilah ataupun kata-kata yang sama namun memiliki makna yang berbeda. Begitupun sebaliknya, ada kata-kata yang berbeda namun dimaknai seolah-olah sama. Al-Qur'an juga menggunakan banyak kata yang dengan arti satu atau dalam Ushul Fiqih dikenal dengan mutaradif. Gaya bahasa yang tinggi dan penempatannya bukanlah ditempat oleh Allah swt. begitu saja, namun mengandung banyak muatan dan konsep-konsep yang tidak hanya menunjukan satu makna, akan tetapi dapat menampung sekian banyak makna. Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan perjalanan. perjalanan yang difokuskan pada tiga term yaitu rihlah, siyar dan safar dan menentukan makna rihlah, siyar dan safar menurut Fakhrudin Al-Razi. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap perbedaan dari ketiga term tersebut sesuai dengan konteks ayat dalam Al-Qur'an dalam Tafsir Mafatih Al-Ghaib. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan dengan metode analisi-desktriptif. Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan tafsir maudhu'i, yaitu membahas masalah-masalah Al-qur'an dengan menghimpun ayat-ayat yang memiliki satu kesamaan makna. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa ketiga term rihlah, siyar dan safar yang memiliki persamaan arti yaitu perjalanan, namun ketiga term tersebut memiliki makna yang berbeda jika dilihat dari konteks ayat yang berkaitan dengan ketiga term tersebut. Ayat-ayat yang berkaitan dengan term tersebut diantaranya term rihlah hanya disebutkan satu kali dalam Al-Qur'an, yaitu terdapat pada Qs. Al-Quraisy: 2. Term siyar diulang sebanyak 24 kali dalam Al-Qur'an, namun hanya terdapat tujuh ayat yang memiliki arti perjalanan, yaitu pada Qs. Ali-Imran: 137, Qs. Al-An'am: 11, Qs. Yusuf: 109, Qs. An-Nahl: 36, Qs. Al-Hajj: 46, Qs. An-Naml: 69, Qs. Al-Ankabut: 20, Qs. Ar-Rum: 9, 42. Begitupun dengan term safar, diulang sebanyak 14 kali dalam Al-Qur'an, namun yang memiliki arti perjalanan hanya pada tujuh ayat saja, yaitu terdapat pada Qs. Al-Baqarah: 184-185, 283, Qs. An-Nisa: 43, Qs. Al-Maidah: 6, Qs. At-Taubah: 42, Qs. Al=Kahfi: 62, dan Qs. Saba: 19. Masing-masing memiliki tujuan dan maksud yang berbeda. seperti kata rihlah yang menunjukan konteks perjalanan secara berkelompok dengan tujuan untuk berniaga. Kata siyar yang menunjukan konteks perjalanan untuk menambah wawasan dan mengambil pelajaran di setiap tempat yang dikunjunginya atau yang disebut dengan wisata ziarah. Selanjutnya kata safar yang menunjukan konteks perjalanan yang berkaitan dengan fiqih ibadah maupun fiqih muamalah seperti menjamak dan mengqashar shalat, berbuka puasa dan bertayammum.

Actions (login required)

View Item