Analisis semantik kata Kayd dan derivasinya dalam Alqur'an

Nur, Sachira Nadia (2022) Analisis semantik kata Kayd dan derivasinya dalam Alqur'an. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (147kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (143kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar Isi.pdf Download (112kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_Bab 1.pdf Download (182kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (78kB) | Request a copy

Abstract

Islam secara detail mengajarkan bagaimana manusia dalam bersikap, baik saat bekerja, bersosialisasi, beribadah, menuntut ilmu dan sebagainya. Semua sudah tertera dengan jelas didalam Al-Qur’an. Banyak macam dan contoh dalam berakhlak baik dan buruk yang telah dijelaskan oleh Al-Qur’an. Dengan mengikuti aturan Al-Qur’an yang sangat jelas tersebut membuat kita menjadi hidup nyaman dalam bersosialisasi antar sesama manusia. Salah satu akhlak buruk dalam bersosialisasi yang sering terjadi adalah tipu menipu atau merencanakan hal jahat. Akhlak buruk tersebut banyak dijelaskan dalam Al-qur’an yakni sebagai kata Kayd dan derivasinya. Untuk meneliti kata Kayd ini menggunakan penelitian pendekatan semantik yang adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji makna suatu Bahasa. Penelitian pada skripsi ini menggunakan teori semantik Toshihiko Izutsu sebab teorinya yang terbilang sudah cukup mumpuni dan tepat sehingga dapat diterapkan di dalam Al-Qur’an. Dalam teorinya, guna sampai pada weltanschauung tersebut mesti adanya 2 bagian penting yaitu makna dasar serta makna relasional. Dengan begitu, skripsi ini berupaya mencari dan menelusuri makna dasar kata Kayd, setelah itu makna relasionalnya dalam ayat- ayat Al- Qur’ an melalui riset medan semantiknya. Riset ini bersifat kualitatif yaitu dengan memakai tata cara library research ( penelitian kepustakaan) pastinya dengan merujuk pada sumber primer serta sekunder. Setelah itu data- data yang telah terkumpul dari berbagai sumber tersebut ditelaah serta dipilih yang setelah itu tahap berikutnya merupakan direlasikan serta diinterpretasikan sesuai dengan konteks yang dibahas. Sehabis itu data dianalisa dengan tata cara content analysis. Berdasarkan data yang sudah didapatkan ditemukan bahwa kata Kayd dan berbagai derivasinya dalam Al-Qur’an ditemukan sebanyak 35 kali dalam 16 surah dan 29 ayat. Makna dasar kata Kayd adalah perang, kejahatan dan tipu daya. Sedangkan pada makna relasi jika sudah diteliti menggunakan periode pra quranic lewat syair terdahulu yakni senjata kekalahan, rencana. Dan periode quranic menghasilkan relasi makna pelaku tipu daya, akibat tipu daya, perbuatan yang sia-sia, rencana yang baik. Sedangkan medan semantik kata kayd yakni adalah orang yang melakukan tipu daya, akibat dari perbuatan tipu daya, rencana yang baik, tipu daya yang besar, dan perbuatan yang sia-sia. Terdapat konsep pada kata Kayd Jika dilihat dengan sekilas, perbuatan kayd ini sangat merugikan pihak yang lain. Walaupun sebenarnya, dalam al-Qur'an terdapat pelaku perbuatan kayd yang positif, seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Ini membuktikan bahwa perbuatan tersebut boleh dilakukan dengan sebuah alasan yang dapat diterima oleh syariat. Karena pada saat nabi Ibrahim melakukan tipu daya dengan menghancurkan berhala ia memiliki alasan yang dapat diterima oleh syariat yaitu meninggikan tauhid. Namun perlu diingat bahwa perbuatan tersebut lebih banyak digambarkan dengan bentuk yang negatif.

Actions (login required)

View Item