Sungkawa, Asep (2021) Penyelesaian sengketa hukum terhadap kepemilikan sertifikat hak milik ganda atas tanah dihubungkan dengan asas kepastian hukum. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (169kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (398kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA : Penelitian tesis ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan sertifikat ganda yang masih terjadi, Terbitnya dua sertifikat atas tanah dapat menimbulkan suatu permasalahan hukum, mengingat sertifikat memiliki fungsi sebagai alat bukti hak atas tanah maupun hak tanggungan, pemilik asli tanah dengan sertifikat ganda tersebut juga perlu diberikan jaminan dan perlindungan hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk memganalisis proses penyelesaian sengketa terhadap kepemilikan sertifikat ganda hak milik atas tanah. kendala penyelesaian sengketa terhadap kepemilikan sertifikat ganda hak milik atas tanah. Dan mengkaji solusi penyelesaian sengketa kepemilikan sertifikat ganda hak milik atas tanah dihubungkan dengan asas kepastian hukum. Penelitian ini menggunakan beberapa teori, yaitu Teori Negara Kesejahteraan sebagai Grand Teory, Teori Kepastian Hukum sebagai Midle Teory dan Teori Hukum Pertanahan dan Agraria sebagai Aplikative Teori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Dengan mengkaji atau menganalisis secara sistematis fakta atau karakteristik tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; Pertama, proses penyelesaian terhadap sertifikat ganda dalam kasus selama ini dapat dilakukan beberapa cara. yaitu dapat ditempuh melalui musyawarah para pihak yang bersengketa ataupun melalui proses mediasi oleh orang yang dipercaya, ketua adat ataupun kepala desa, juga bias melalui prosedur administrasi lembaga pemerintah dalam hal ini BPN menjadi mediator para pihak dalam menyelesaikan sengketa. Apabila tidak dapat ditempuh jalan musyawarah dan mediasi, maka para pihak dapat menempuh upaya hukum melalui lembaga peradilan. Kedua, kendala yang dihadapi dalam penyelesaian sengketa hukum terhadap kepemilikan hak atas tanah yaitu seringkali para pihak tidak mau melakukan musyawarah ataupun mediasi kemudian seringkali objek tanah sengketa yang dikuasai oleh salah satu pihak sudah dibangun ataupun disewakan, dalam beberapa kasus apabila sudah melalui proses pengadilan, pengadilan tidak melakukan sita jaminan, putusan Peradilan tidak tegas dalam pembatalan sertifikat yang dianggap cacat hukum, berakibat kedudukan tanah menjadi status quo, pengosongan atau eksekusi sulit dilakukan serta tidak ada putusan pembatalan, maka pembukuan dalam buku tanah akan mencantumkan catatan mengenai adanya sengketa dan hal-hal yang disengketakan. Ketiga solusi penyelesaian sengketa terhadap kepemilikan sertifikat ganda hak milik atas tanah dihubungkan dengan asas kepastian hukum, yaitu melalui pembinaan dan penyadaran terhadap masyarakat bahwa apabila terjadi sengketa kepemilikan tanah terdapat beberapa upaya disamping ke pengadilan. Kemudian juga bahwa pentingnya tertib administrasi baik warga masyarakat maupun jajaran aparatur pemerintahan baik di desa yang memegang buku induk tanah maupun BPN yang menerbitkan surat tanah, maka proses tertibnya pendaftaran tanah menjadi sangat penting karena akan tercipta kepastian hukum dan kepastian hak sehingga semua pihak terlindungi hak nya. ENGLISH : This thesis research is motivated by the dual certificate problem that still occurs, the issuance of two certificates on land can cause a legal problem, considering that the certificate has a function as a means of proof of land rights and dependent rights, the original owner of the land with the double certificate also needs to be given guarantees and legal protection. The purpose of this research is to analyze the dispute resolution process against the ownership of dual certificates of land ownership. dispute resolution constraints on the ownership of dual certificates of land ownership. And reviewing the solution of dispute resolution of ownership of dual certificates of land ownership is related to the principle of legal certainty. This research uses several theories, namely the Theory of The Welfare State as Grand Teory, the Theory of Legal Certainty as Midle Teory and the Theory of Land law and Agrarian as Aplicative Theory. The method used in this study is the normative juridical method. By systematically reviewing certain facts or characteristics or specific fields factually and carefully. The results of this study are as follows; First, the process of completion of a double certificate in a case during this time can be done several ways. That can be reached through the deliberation of the parties to the dispute or through the mediation process by trusted persons, customary chairmen or village heads, as well as bias through administrative procedures of government agencies in this case BPN becomes a mediator of the parties in resolving disputes. If it cannot be taken by way of deliberation and mediation, then the parties can take legal efforts through the judiciary. Second, the obstacles faced in the resolution of legal disputes against the ownership of land rights are often the parties do not want to conduct deliberation or mediation then often the object of dispute land controlled by one of the parties has been built or rented, in some cases if it has gone through the court process, the court does not make bail, Judicial decisions are not firm in the cancellation of certificates that are considered legally flawed, resulting in the position of the land becomes the status quo, emptying or execution is difficult to do and there is no annulment verdict, then the bookkeeping in the land book will include records of disputes and disputed matters. The three solutions to dispute resolution to the ownership of dual certificates of land ownership are connected with the principle of legal certainty, namely through the construction and awareness of the community that in the event of a land ownership dispute there are several efforts in addition to the court. Then also that the importance of orderly administration of both citizens and the ranks of government apparatus both in the village that holds the land master book and BPN that issues land letters, then the orderly process of land registration becomes very important because it will create legal certainty and certainty of rights so that all parties are protected by their rights. ARAB : هذا البحث في الأطروحة مدفوع بمشكلة الشهادات المزدوجة التي لا تزال تحدث. إصدار شهادتي أرض يمكن أن يسبب مشكلة قانونية ، مع الأخذ في الاعتبار أن الشهادات لها وظيفة كدليل على حقوق الأرض وحقوق الرهن ، المالك الأصلي للأرض مع الشهادات المزدوجة تحتاج أيضًا إلى ضمان وحماية قانونية. كان الغرض من هذه الدراسة هو تحليل عملية تسوية المنازعات بشأن ملكية الشهادات المزدوجة لحقوق ملكية الأراضي. مشكلة فض المنازعات على ملكية الشهادات المزدوجة لحقوق ملكية الأرض. ومراجعة حل الخلاف حول ملكية شهادتي ملكية الأراضي المتعلقة بمبدأ اليقين القانوني. تستخدم هذه الدراسة العديد من النظريات ، وهي نظرية دولة الرفاهية باعتبارها النظرية الكبرى ، ونظرية الضمان القانوني باعتبارها النظرية الوسطى ، ونظرية قانون الأرض والزراعية كنظرية تطبيقية. الطريقة المستخدمة في هذا البحث هي المنهج القانوني المعياري. من خلال مراجعة أو تحليل بعض الحقائق أو الخصائص أو بعض الحقول بشكل منهجي بشكل واقعي وبعناية. نتائج هذه الدراسة هي كما يلي ؛ أولاً ، يمكن أن تتم عملية حل الشهادات المزدوجة في هذه الحالة بعدة طرق. يمكن الوصول إليها من خلال مداولات الأطراف المتنازعة أو من خلال عملية وساطة من قبل شخص موثوق به أو زعيم عرفي أو رئيس قرية ، وأيضًا التحيز من خلال الإجراءات الإدارية للمؤسسات الحكومية في هذه الحالة تصبح BPN وسيطًا للأطراف في حل النزاعات. إذا تعذر الوصول إلى المداولات والوساطة ، فيمكن للأطراف اتخاذ الإجراءات القانونية من خلال القضاء. ثانيًا ، تتمثل العوائق التي تواجه تسوية المنازعات القانونية حول ملكية الأرض في أن الأطراف لا ترغب في كثير من الأحيان في إجراء مداولات أو وساطة ، فغالبًا ما يتم بناء أو تأجير قطعة الأرض المتنازع عليها التي يتحكم فيها أحد الأطراف ، في بعض الحالات إذا لقد مرت بإجراءات قضائية ، والمحكمة لا تصادر الضمانات ، وقرار المحكمة ليس حازمًا في إلغاء الشهادة التي تعتبر معيبة من الناحية القانونية ، مما يؤدي إلى الوضع الراهن للأرض ، والإبطال أو التنفيذ صعب وهناك لا يوجد قرار بالإلغاء ، فستتضمن الكتب الموجودة في دفتر الأرض ملاحظات بشأن النزاعات والأمور الأخرى المتنازع عليها. ترتبط الحلول الثلاثة لحل النزاعات حول ملكية الشهادات المزدوجة لحقوق الملكية على الأرض بمبدأ اليقين القانوني ، أي من خلال تعزيز وزيادة الوعي العام بأنه في حالة وجود نزاع على ملكية الأرض ، فهناك العديد من الجهود إلى جانب اللجوء إلى المحكمة. ثم أن أهمية الإدارة المنظمة لكل من المجتمع ورتب الأجهزة الحكومية في كل من القرية التي تحمل دفتر الأراضي و BPN الذي يصدر شهادات الأرض ، فإن عملية تسجيل الأراضي المنظمة مهمة للغاية لأنها ستخلق اليقين القانوني واليقين في الحقوق بحيث يتم حماية حقوق جميع الأطراف.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukum; Sengketa; Tanah |
Subjects: | Constitutional and Administrative Law Private Law > Property |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Risal Qori Amarullah |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 07:55 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 07:55 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/51812 |
Actions (login required)
View Item |