Irmayana, Irmayana (2015) Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan alternatif dalam proses penjernihan limbah cair industri tekstil kulit. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (26kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (23kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (23kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (39kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (18kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) |
Abstract
Pemanfaatan biji kelor perlu dikembangkan lebih lanjut untuk pengolahan limbah cair yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Kandungan protein dalam biji kelor (Moringa oleifera) yaitu polielektrolit kationik yang merupakan koagulan alami yang mampu meningkatkan kualitas air limbah industri tekstil kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh biji kelor sebagai koagulan pada industri tekstil kulit sehingga diperoleh dosis optimum koagulan biji kelor. Metode penelitian ini dilakukan 3 tahap yaitu preparasi koagulan, proses koagulasi dan analisis parameter. Preparasi koagulan dihasilkan serbuk biji kelor dengan variasi dosis (1 gram, 3 gram, 5 gram, 7 gram, 9 gram dan 11 gram)/500 mL limbah cair industri tekstil kulit, hasil proses koagulasi menggunakan koagulan biji kelor menghasilkan endapan berupa koloid. Hasil dari analisis parameter menunjukan bahwa dosis 5 gram berpengaruh terhadap penurunan kadar TSS, COD, amonium, dan dosis 1 gram berpengaruh terhadap penurnan kadar BOD, sedangkan pengaruh penambahan koagulan terhadap kadar warna, krom dan sulfida tidak terjadi peningkatan. Dosis optimum koagulan biji kelor 5 gram mampu menyisihkan TSS sebesar 0,012 mg/L, COD sebesar 104,96 mg/L, Amonium sebesar 1,7 mg/L. Namun pada pengukuran BOD dosis optimum koagulan biji kelor adalah 1 gram mampu menyisihkan BOD sebesar 20,52 mg/L, warna sebesar 68,518 Pt.Co, krom sebesar 0,483 mg/L dan sulfida sebesar 0,021 mg/L. Koagulan biji kelor dapat memperbaiki kualitas air limbah cair industri tekstil kulit.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | biji kelor; limbah cair industri tekstil kulit; koagulasi |
Subjects: | Plants, Botany |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia |
Depositing User: | Users 3781 not found. |
Date Deposited: | 22 Jan 2018 01:17 |
Last Modified: | 22 Jan 2018 01:17 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/5378 |
Actions (login required)
View Item |