Implikasi pemungutan royalti lagu berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 2021 tentang pengelolaan royalti hak cipta lagu dan/atau musik : Studi kasus pada kafe di Kabupaten Bandung

Hidayat, Deni Maulani (2022) Implikasi pemungutan royalti lagu berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 2021 tentang pengelolaan royalti hak cipta lagu dan/atau musik : Studi kasus pada kafe di Kabupaten Bandung. Masters thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (66kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (126kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (110kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (285kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (483kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (48kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari adanya hak cipta yang merupakan hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk memberikan sebuah imbalan terhadap sebuah karya yang merupakan hak ekonomi bagi pemilik sebuah karya maka diberikan royalti. Namun aturan royalti ini memunculkan pro kontra, terutama pada saat merugikan satu pihak, salah satunya setelah munculnya PP No. 56 tahun 2021 tentang pengelolaan royalti lagu dan/atau musik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implikasi dari disahkannya Peraturan Pemerintah No 56 tahun 2021 terhadap bisnis kafe di Kabupaten Bandung. Untuk menganalisis mekanisme dan pemantauan pelaksanaan pembayaran royalty lagu atau musik pada kafe di Kabupaten Bandung. Untuk menganalisis konsekuensi terhadap kafe yang memutarkan lagu atau musik untuk kepentingan komersial pada kafe di Kabupaten Bandung. Teori yang dipakai dalam penelitian ini ialah teori perlindungan hak kekayaan intelektual, dimana didalamnya terdapat beberapa teori lain yang menyertai diantaranya Reward Theory, Recovery Theory, Incentive Theory, Risk Theory, Stimulus Theory. Penelitian ini dilalukan dengan metode pendekatan yuridis empiris. Spesifikasi penelitian ini dengan deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan yaitu kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis aturan, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa implikasi dari disahkannya Peraturan Pemerintah No 56 tahun 2021 terdapat dua hal, yang pertama bagi pemilik lagu, pencipta, atau hak terkait, tentu ini merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu setelah menunggu tujuh tahun terhitung dari sejak disahkannya Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Namun disisi lain ini merupakan sebuah beban tambahan bagi pemilik café, ditambah lagi munculnya PP ini bersamaan dengan adanya pandemi covid 19, sehingga diperlukannya sistem yang dapat menguntungkan seluruh pihak. Mekanisme penarikan royalti pada kafé telah di atur di PP No 56 tahun 2021, namun secara pelaksanaan untuk saat ini penarikan royalti di kafé belum dilaksanakan secara maksimal, dikarenakan teknologi yang belum memadai, ditambah masih adanya tugas besar yang harus segera dilaksanakan yaitu pendokumentasian. Dikarenakan royalti berangkat dari kesadaran seperti halnya zakat, sehingga konsekuensi yang diberikan kepada kafé yang tidak membayar belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Sedangkan untuk pemantauan LMKN akan selalu melaporkan keuangan kepada Dirjen Kekayaan Intelektual dan diaudit oleh KPK.

Actions (login required)

View Item