Dakwah lingkungan pada tradisi ngalokat cai di desa Cihideung Parongpong

Prilatama, Muhamad Nandri (2021) Dakwah lingkungan pada tradisi ngalokat cai di desa Cihideung Parongpong. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (107kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (104kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (72kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (344kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (747kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (224kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (239kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB) | Request a copy

Abstract

Tradisi Ngalokat Cai atau biasa disebut dengan upacara irung-irung dilakukan oleh masyarakat Panyairan, Cihideung, Bandung Barat setiap bulan Muharram dari tahun ke tahun. Tradisi ini berfokus pada penjagaan pelestarian lingkungan terutama adalah irung-irung (mata air) yang memang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Alquran telah mengingatkan di dalamnya terkait penjagaan dan pelestarian lingkungan hingga permasalahan lingkungan yang sering terjadi bahkan diserukan melalui dakwah. Dakwah ada yang dikenal dengan dakwah kultural yang kaitannya erat dengan Islam kultural. Sebab, dakwah kultural lebih memperhatikan pendekatan-pendekatan Islam yang kultural atau Islam kebudayaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dakwah lingkungan pada tradisi Ngalokat Cai di Desa Cihideung, Parongpong. Teori yang digunakan ialah teori interaksi simbolik pemikiran George Herbert Mead dengan memiliki konsep diri, pikiran, dan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode etnografi yang bertujuan memberikan pemahaman, pelajaran, dan pengujian fenomena dengan memiliki sejumlah data untuk menyusun hipotesis penelitian lain. Dalam penelitian ini juga menggambarkan fenomena yang ada dalam prosesi tradisi Ngalokat Cai yang dilakukan masyarakat Panyairan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk melengkapi penulisan, antara lain observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan narasumber yang terkait penelitian. Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah beserta jawaban dari rumusan masalah itu, seperti tahapan upacara Ngalokat Cai, makna simbolik yang ada dalam tradisi itu, dan fungsi yang bisa diketahui dari tradisi tersebut. Ada sejumlah tahapan dalam tradisi Ngalokat Cai yang dimulai ngamunikeun lembur, bakti solokan, sampai irung-irung. Upacara irung-irung di dalamnya ada instrumen, seperti sesajen yang disiapkan tokoh budaya, antara lain daun sirih, bunga ros merah, bunga ros putih, gula merah, pisang mentah, roti yang sudah dipotong-potong, kopi pahit, teh manis, telur ayam kampung mentah, kelapa muda, menyan, dan dupa. Upacara Ngalokat Cai memiliki empat fungsi, yaitu untuk mengedukasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, untuk mempengaruhi masyarakat agar selalu dapat melestarikan kebudayaan melalui kegiatan yang bermanfaat, untuk menghibur masyarakat melalui instrumen tambahan dari tradisi yang dilakukan, dan untuk memberikan informasi dalam membangun potensi masyarakat yang sebagian bekerja di bidang tanaman hias atau petani.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tradisi;Ngalokat Cai;Lingkungan;Dakwah;Interaksi Simbolik
Subjects: Education, Research
Ecology
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Muhamad Nandri Prilatama
Date Deposited: 05 Aug 2022 01:59
Last Modified: 05 Aug 2022 01:59
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/54588

Actions (login required)

View Item View Item