Pembagian harta waris di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya

Nur, Deden Rizal (2021) Pembagian harta waris di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (166kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (179kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (52kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (282kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (407kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (62kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy

Abstract

Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak kepemilikan terhadap harta peninggalan pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing. Pewaris adalah orang yang pada saat meninggalnya atau dinyatakan meninggal berdasarkan putusan Pengadilan beragama Islam, meninggalkan ahli waris dan harta peninggalan. Perbedaan pemahaman mengenai konsep kewarisan pun terjadi pada masyarakat adat Kampung Naga yang mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan hubungan hukum yang berkaitan dengan harta seseorang yang meninggal dunia dengan anggota keluarga yang ditinggalkannya. Tujuan Penelitian ini untuk Untuk mengetahui proses pembagian waris di masyarakat Kampung Naga. Untuk mengetahui tinjauan hukum islam terhadap proses kewarisan yang terjadi pada masyarakat adat Kampung Naga. Ketentuan aturan hukum pembagian harta waris dalam Islam terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pembagian harta waris dapat dilakukan, diantaranya Pewaris telah meninggal dunia baik meninggal dunia secara hakiki, meninggal karena putusan Pengadilan serta meninggal dunia menurut dugaan (taqdiri). Ahli waris masih hidup. Mengetahui status kewarisan, hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pewaris dan ahli waris. Misalnya hubungan suami istri, hubungan orang tua dan anak dan hubungan sanak saudara. Apabila anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dalam hal ini penulis berfokus meneliti tentang sistem pembagian waris secara adat di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, Pembagian harta waris yang ditempuh oleh masyarakat Kampung Naga adalah dengan cara hibah dan hibah wasiat. Pembagian harta waris antara laki-laki dan perempuan dibagi rata 1:1, sisa harta dari orang tua dan rumah bisasanya diberikan kepada anak bungsu perempuan. Menurut pandangan hukum Islam hal tesebut boleh saja dilakukan dengan catatan cara tersebut tidak dianggap sebagai suatu proses pembagian waris, karena dalam hukum kewarisan Islam tidak mengenal adanya pembagian harta waris pada waktu pewaris masih hidup.

Actions (login required)

View Item