Mahdy, Widyanto Naufal (2022) Konsep menunda pernikahan perspektif Al-Qur'an: Studi komparatif tafsir Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an karya Imam Al-Qurthubi dan tafsir Fathul Qadir karya Al-Shawkani. Sarjana thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (316kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (520kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak dari generasi milenial di Indonesia yang melajang dan menunda pernikahan. Banyak hal yang menjadi penyebab di antaranya adalah faktor finansial, merasa diri kurang cukup akan rezeki, besarnya mahar, fokus mengejar karir dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dan juga sebagai pemecah masalah berkaitan dengan dibolehkan atau tidak menunda pernikahan prespektif Al-Qur’anberdasarkan penafsiran para mufassir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan tafsir al-fiqh. Sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik Studi Kepustakaan (Library Research). Adapun analisis datanya yaitu mengumpulkan data yang berkaitan dengan tema pembahasan, mengkaji dan menganalisis surat an-Nūr ayat 32-33 serta ayat yang berkaitan dengan tema, mengidentifikasi kitab tafsir yang akan digunakan, mengelompokkan data berdasarkan bagiannya, mencari perbedaan dan persamaan penafsiran dari dua tafsir yang digunakan dan menyimpulkan hasil analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Imam al-Qurṭūbī membolehkan menunda pernikahan selama mereka belum memiliki kemampuan dan kesiapan untuk menikah, dengan syarat dapat menjaga kesucian diri mereka dari hal-hal yang diharamkan, sampai Allah memberikan kecukupan bagi mereka untuk menikah. sedangkan Imam al-Shawkānī tidak membolehkan menunda pernikahan karena Allah telah memberikan janji-janji akan keutamaan menikah, sebagai upaya menjaga kesucian mereka. Berdasarkan pendapat dari dua mufassir bahwasannya konsep menunda pernikahan menurut prespektif Al-Qur’an ditinjau dari kesiapan seseorang tersebut, jika mereka sudah memiliki kecukupan finansial untuk menikah maka dianjurkan untuk menikah. namun, jika belum memiliki kesiapan untuk menikah maka dianjurkan untuk bersabar dan menjaga kesucian diri dari hal-hal yang diharamkan, sampai Allah memberikan kepadanya kecukupan dan kesiapan untuk menikah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Menunda Pernikahan; Perbandingan; Imam al-Qurthubi; Imam al-Shawkani; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Widyanto Naufal Mahdy |
Date Deposited: | 04 Sep 2022 23:31 |
Last Modified: | 04 Sep 2022 23:31 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/55571 |
Actions (login required)
View Item |