Salsabila, Farah (2022) Analisis kepribadian Qorun pendekatan Hermeneutika Hans-Georg Gadamer. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (25kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (64kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (226kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (365kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepribadian Qorun dalam Alquran menggunakan teori fushion of horizon milik hermeneutika Gadamer didukung oleh psikologi kepribadian teori struktur kepribadian Sigmund Freud dan teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode content analysis, melalui pendekatan hermeneutika Hans-Georg Gadamer. Adapun teknik pengumpulan data penelitian menggunakan studi pustaka atau library research. Latar belakang penelitian ini bermulakan terdapat pergejolakan dan perubahan kepribadian dalam diri Qorun, yang awalnya ia seorang yang taat dan saleh akan tetapi setelah Musa membantunya untuk mendoakannya menjadi seorang yang kaya raya dan Allah mengijabahkannya, kepribadian Qorun pun langsung berubah 180 derajat menjadi seorang yang sombong, suka pamer, pongah, merendahkan kaumnya, membangkang nabi Musa, melanggar kewajiban Allah dan melakukan hal-hal merusak lainnya. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa penulis melakukan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kisah Qorun dalam Alquran khususnya pada surah Al-Qashas ayat 76-84, Al-Ankabut ayat 39 dan Ghafir ayat 24. Ayat-ayat tersebut memiliki pesan bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT., sebagian harta yang dimiliki terdapat hak orang lain yang harus ditunaikan, dan sifat sombong adalah sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT. Kisah Qorun melalui hermeneutika Hans-Georg Gadamer dengan teori fushion of horizon, penulis memandang bahwa flexing memiliki impact positif dan negatif. Diantara impact positif dari sikap ini adalah memperoleh kepercayaan, perlakuan baik dan hak istimewa dari masyarakat. Namun, adapun impact negatif dari sikap ini jika dibersamai dengan sifat sombong dan merendahkan orang lain, serta berbuat aniaya dan zalim adalah seperti halnya yang dialami Qorun yaitu dibenci oleh manusia dan mendatangkan siksa Tuhannya. Kepribadian Qorun jika menggunakan tiga aspek kepribadian dari teori Sigmund Freud yakni, aspek id, ego, dan superego, Lalu, dalam teori hirarki kebutuhan milik Abraham Maslow, penulis menyelaraskannya dengan lima tingkatan hirarki kebutuhan tersebut yaitu: physiological needs, safety needs, social needs; esteem needs; self-actualization needs. Dengan demikian, penulis mampu memperoleh hasil analisis tentang kepribadian Qorun.
Actions (login required)
View Item |