Fadhillah, Fauzan (2022) Analisis metode penilaian kualitas hadis Syaikh Nashiruddin Al-Albani dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani : Studi komparatif. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (56kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (506kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (472kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (510kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (538kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) | Request a copy |
Abstract
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, merupakan salah satu ulama hadis. Ibnu Hajar dinilai sebagai kritikus hadis yang proposional dalam menilai suatu hadis. Beliau membolehkan mengamalkan hadis ḍaif dengan beberapa syarat. Syaikh Nashiruddin al-Albani, beliau salah satu ahli hadis yang aktif meneliti hadis dan berpendapat tidak boleh memakai hadis ḍaif dalam berhujjah. Albani sebagai kritikus mutasyaddid dalam menilai hadis. Untuk mengetahui cara menilai kualitas hadis yang dilakukan oleh Syaikh Nashiruddin al-Albani dan al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani serta mengetahui perbedaan dan persamaan dalam menilai kualitas hadis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka. Data yang digunakan adalah data primer yaitu karya-karya al-Albani dan Ibnu Hajar al-Asqalani, untuk data sekunder menggunakan karya selain dua tokoh tersebut. Kemudian menggunakan analisis perbandingan mengenai penilaian kualitas hadis. Berdasarkan pembahasan diatas bahwasanya penilaian kualitas hadis pada dua tokoh tersebut memiliki beberapa kesamaan, yaitu: persyaratan hadis Sahih, Hasan, dan ḍaif yang sama, memiliki kemiripan dalam beberapa lafaz Jarh wa Ta’dil, dan Tidak meyakini hadis ḍaif benar-benar dari Rasulullah Shalallahu’alaihiwasallam. Perbedaan, yaitu: Dalam menyikapi hadis ḍaif, Albani menolak secara mutlak, dibanding Ibnu Hajar al-Asqalani yang membolehkan akan tetapi dengan beberapa syarat. Dalam tingkatan Jarh Wa Ta’dil berjumlah empat tingkatan pada Ta’dil dan enam jarh sedangkan Ibnu Hajar al-Asqalani yang memiliki tingkatan Jarh Wa Ta’dil enam tingkatan di masing-masing Jarh dan Ta’dilnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kualitas; hadis; Albani; Asqalani; komparatif. |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Dirayah/Ilmu tentang Keotentikan Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kritik terhadap Hadits Religious Leaders Biography > Islam Religious Leaders Biography |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Fauzan Fadhillah |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 00:59 |
Last Modified: | 07 Sep 2022 00:59 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/55873 |
Actions (login required)
View Item |