Penetapan asal usul anak hasil zina incest: Analisis keputusan Dewan Hisbah Persatuan Islam tentang status nasab dan waris anak yang lahir dari wanita yang dihamili oleh ayah kandungnya

Hidayat, Rahmat (2022) Penetapan asal usul anak hasil zina incest: Analisis keputusan Dewan Hisbah Persatuan Islam tentang status nasab dan waris anak yang lahir dari wanita yang dihamili oleh ayah kandungnya. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (145kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (110kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (523kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (786kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (892kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) | Request a copy

Abstract

Asal-usul anak merupakan dasar untuk menunjukkan adanya hubungan kemahraman (nasab) dengan ayahnya. Incest dalam sudut pandang hukum Islam merupakan suatu perbuatan tercela dan dikategorikan sebagai suatu perbuatan zina. Para ulama sepakat bahwa status anak zina atau anak li’an, menurut kesepakatan ulama anak tersebut hanya memiliki hubungan nasab kepada ibu dan saudara ibunya saja. Berbeda halnya dengan keputusan Dewan Hisbah Persatuan Islam No.007 Tahun 1442 H/2021 M tentang Status Nasab dan Waris Anak yang Lahir Dari Wanita Yang Dihamili oleh Ayah Kandungnya, anak hasil zina Incest status hukumnya dinasabakan kepada ayah biologisnya tersebut. Sehingga anak hasil zina Incest memiliki hubungan nasab dan dapat saling mewarisi dengan ayah biologisnya, hal tersebut kemudian menjadi daya tarik untuk diteliti. Tujuan penilitian ini yaitu untuk mengetahui pertimbangan hukum, landasan hukum dan metode istinba>th hukum Dewan Hisbah Persatuan Islam dalam menetapkan status hukum anak hasil zina Incest. Penelitian ini bertitik tolak dari kerangka berfikir, bahwa hukum Islam harus bisa mengakomodir dan menjawab setiap permasalahan yang terjadi dalam umat dengan memberikan kepastian hukum sebagai solusi dari tantangan perkembangan zaman. Permasalahan -permasalahan baru mesti dilakukan pengkajian demi menghasilkan keputusan hukum dengan menetapkannya berdasarkan apa yang disyari’atkan agama Islam. Maka untuk mengatasi semua permasalahan baru yang muncul tersebut dikenalah istilah ijtihad sebagai salah satu sumber hukum setelah Al-Qur’an dan Sunnah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif analisis, yakni dengan menganalisis dan menafsirkan isi dari suatu teks. Data primer berupa keputusan Dewan Hisbah Persatuan Islam dan hasil wawancara. Sedangkan data sekunder yang digunakan diantaranya buku atau tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian, didukung dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi (pengumpulan data atau berkas), wawancara dan studi keputustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan penulis bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan Dewan Hisbah Persatuan Islam dalam memutuskan status hukum nasab anak hasil zina Incest diantaranya yaitu, bahwa hubungan nasab ditentukan berdasarkan hubungan biologis baik melalui pernikahan ataupun tidak. Dalam memutuskan permasalahan ini, landasan hukum yang dipakai oleh Dewan Hisbah yaitu Al-Qur’an dan Sunnah diantaranya Al-Qur’an Surah Al-Insan ayat (2) dan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan muslim dari sahabat Anas bin Malik. Metode istinba>th hukum yang dipakai oleh Dewan Hisbah dalam memutuskan permasalahan ini yaitu dengan berpedoman pada manhaj (metode) yang disusun oleh Dewan Hisbah yang dalam keputusan ini ditempuh dengan cara ber-istidlal menggunakan Al-Qur’an dan hadis.

Actions (login required)

View Item