Inventarisasi makrofungi di kawasan koleksi Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. H. Djuanda Bandung

Madani, Pameila Qaulan Tsaqila (2022) Inventarisasi makrofungi di kawasan koleksi Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. H. Djuanda Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (131kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (145kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (125kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (152kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (225kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (124kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB) | Request a copy

Abstract

Makrofungi merupakan jamur yang tubuh buahnya dapat dilihat secara langsung tanpa bantuan mikroskop dan secara ekologis berperan sebagai pengurai bahan organik (dekomposer), dan sebagai agen pengendali hayati. Data terkait hasil penelitian makrofungi di kawasan Tahura masih terbatas dan perlu dilakukan penelitian yang lebih komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis makrofungi pada musim kemarau dan hujan, serta mengetahui potensi pemanfaatannya. Faktor lingkungan yang diamati adalah substrat, suhu, kelembaban udara, pH tanah, dan ketinggian. Pengamatan dilakukan pada bulan November 2021 hingga Mei 2022 menggunakan metode eksplorasi (jelajah). Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan makrofungi yang ditemukan pada keseluruhan jalur terdiri atas 2 divisi, 8 ordo, 23 famili, dan 57 jenis. Makrofungi yang ditemukan pada musim kemarau berjumlah 23 jenis yang terdiri dari 18 famili, dan 2 divisi. Makrofungi yang ditemukan pada musim hujan berjumlah 34 jenis yang terdiri dari 19 famili dan 1 divisi. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan makrofungi diantaranya yaitu suhu, kelembaban udara, pH tanah, substrat, dan ketinggian. Makrofungi yang ditemukan dapat berpotensi sebagai antimikroba, bahan pangan, antioksidan, antikanker, obat, non pangan, dan anti inflamasi. Macrofungi are fungi whose fruiting bodies can be seen directly without the aid of a microscope and which ecologically act as decomposers of organic matter (decomposers) and as biological control agents. Data related to the results of macrofungal research in the Tahura area is still limited and a more comprehensive study needs to be carried out. This study aims to make an inventory of the types of macrofungi in the dry and rainy seasons and to find out their potential uses. Environmental factors observed were substrate, temperature, air humidity, soil pH, and altitude. Observations were made from November 2021 to May 2022 using the exploration method (cruising). Purposive sampling was used to collect samples, and the data was analysed descriptively. The results showed that the macrofungi found in all lines consisted of 2 divisions, 8 orders, 23 families, and 57 species. There were 23 macrofungi found in the dry season, consisting of 18 families and 2 divisions. Macrofungi found in the rainy season amounted to 34 species, consisting of 19 families and 1 division. Environmental factors that affect the growth of macrofungi include temperature, humidity, soil pH, substrate, and altitude. The macrofungi found have potential as antimicrobials, foods, antioxidants, anti-cancer, drugs, non-food and anti-inflammatory.

Actions (login required)

View Item