Widiantoro, Faris Asyraf (2022) Museum digital cagar budaya gedung Juang 45 Kabupaten Bekasi Tahun 1999-2021. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung DJati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (494kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (122kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB1.pdf Download (350kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (579kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (245kB) | Request a copy |
Abstract
Gedung Juang merupakan sebuah situs bangunan bersejarah yang sekarang difungsikan sebagai Museum Digital. Dialih fungsikannya Gedung Juang menjadi Museum Digital Bekasi ini dimaksudkan agar membekali masyarakat Bekasi dengan pengetahuan sejarah sekaligus informasi mengenai koleksi-koleksi yang ada di museum. Museum Digital Bekasi ini Juga membekali masyarakat Bekasi dengan identitas budaya. Identitas budaya ini dirasa perlu dibutuhkan oleh masyarakat, dengan maksud agar masyarakat terhindar dari rasa kehilangan jati diri serta untuk mengatasi terseretnya masyarakat dari arus globalisasi yang dapat menghilangkan jati diri atau identitas budaya khususnya disuatu daerah. Salah satu unsur penting dalam memahami sebuah identitas budaya adalah kesadaran sejarah. Tanpa adanya kesadaran sejarah, masyarakat di suatu komunitas yang tidak tahu asal-usul sejarah dan kebudayaannya berpotensi menjadi komunitas masyarakat yang lemah dan mudah dipengaruhi dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Untuk itu, diperlukannya sebuah sejarah dalam bermasyarakat. Gedung Juang merupakan salah satu warisan sejarah yang mengingatkan masyarakat Bekasi akan identitas daerahnya. Namun dalam penerapannya, Gedung Juang nyatanya kurang mendapat perhatian sehingga menjadi kurang terawat. Dalam melakukan upaya pelestarian Cagar Budaya, Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan revitalisasi pada Gedung Juang menjadi Museum Digital Bekasi. Adapun upaya pemanfaatannya dapat ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan, bina bangsa, maupun industri dan kepariwisataan. Dalam hal ini mengenai Museum Digital Cagar Budaya Gedung Juang 45 Kabupaten Bekasi Tahun 1999-2021, Setelah ditetapkan sebagai Cagar Budaya, Gedung Juang ini kurang mendapat perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi sehingga menjadi tidak terawat dan terlihat kumuh. Namun, setelah dilakukan revitalisasi 156 Hari kalender, Gedung Juang sekarang telah menjadi Museum Digital sekaligus merupakan tempat wisata sejarah yang menarik dan menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mempelajari sejarah Bekasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gedung Juang; Upaya Pelestarian; Museum Digital; Cagar Budaya. |
Subjects: | Museology (Museum science) Museology (Museum science) > Museum Management and Use of Physical Plant Museology (Museum science) > Museum Equipment, Furniture, Furnishings Museology (Museum science) > Collections and Exibits of Museum Objects Culture and Institutions History of Southeast Asia > Period 1960 -1969 |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Faris Asyraf Widiantoro |
Date Deposited: | 15 Sep 2022 04:29 |
Last Modified: | 15 Sep 2022 04:29 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/56482 |
Actions (login required)
View Item |