Genealogi sanad keilmuan hadis Ulama Nusantara

Ridho, Ahmad (2022) Genealogi sanad keilmuan hadis Ulama Nusantara. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (219kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (284kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_dafarisi.pdf Download (301kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (908kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (728kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) | Request a copy

Abstract

Nusantara merupakan tempat yang luas, Nusantara memiliki ulama-ulama yang mempunyai integritas, kridibelitas dan kualitas dalam bidang keilmuan islam terutama dibidang Hadis. keilmuan hadis ulama Nusantara inipun diakui oleh ulama-ulama luar seperti India dan al-haramain. juhud yang dimiliki oleh ulama Nusantara sangat besar terutama pada abad ke-19 dengan munculnya Syekh Mahfudz at-Tarmasi yang mendapat gelar muhaddis dan juga pada abad ke-20 dengan munculnya Syekh Yasin al-Padani yang dikenal dengan keilmuannya dalam bidang sanad hingga digelari musnid al-dunya. Sanad yang dimaksud adalah pelestarian dan sebuah pengakuan ketersambungan keilmuan. Siapa sangka Syekh Mahfudz at-Tarmasi yang membawa gelar muhaddis pertama Nusantara ternyata memiliki jalur sanad melalui masyayikh Nusantara. tidak banyak yang mengetahui karena hal ini masih terdata dalam manuskrip-manuskrip yang tidak banyak tereksplor. hal ini menjadi kajian yang menarikuntuk diteliti. geneology theory menjadi alat untuk mengkaji penelitian ini. Perlu diketahu bahwa meski Nusantara memilki ulama-ulama yang diakui oleh dunia namun masih banyak ulama-ulama lain yang tidak tereksplor seperti abad ke-18. tercatat bahwa sudah ada ulama Nusantara yang membidangi ilmu hadis seperti Syekh Abdurrauf Singkil dan Nuruddin al-Raniri, dua ulama yang berkontribusi besar terhadap perkembangan islam di Nusantara sekaligus menjadi pemantik ghirah ulama abad ke-19 untuk mempelajari ilmu hadis latar belakang sufistik dari kedua ulama ini tidak menafikan bahwa mereka juga adalah seorang yang ahli didbidang hadis hal ini dibuktikan dari karya-karya yang ditemukan. Tujuan dari analisis genealogi terhadap sanad keilmuan ulama hadis Nusantara ini ialah 1) sebagai bahan kajian terhadap ilmu sanad hadis di era modern 2) sebagai analisis terhadap ulama hadis Nusantara sehingga terlihat bagaimana perkembangan hadis di Nusantara 3) penmgetahuan bagaimana corak karakteristik periwayatan keilmuan hadis yang terjadi di Nusantara Metode dalam Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi kepustakaan dan wawancara terhadap beberapa tokoh yang masih memilki kaitannya dalam penelitian. setelah mendapatkan hasil literature rivew maka penulis mencocokkan dengan data hasil wawancara didapat. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini; Pertama alur genealogi sanad keilmuan ulama hadis Nusantara sudah muncul dari sebelum abad ke-18 yang dibuktikan dari jaringan yang didapat antara Nusantara dan al-Haramain. Kedua muculnya ulama-ulama hadis Nusantara mulai dari abad ke-18; syekh Abd. Somad, abad ke-19; syekhah Fatimah dan syekh Mahfudz at-Tarmasi, sampai abad ke-20; syekh Yasin Muhammad Isa al-Padani. Ketiga terlihatnya karakteristik dari perkembangan dan cara mengajar hadis ulama Nusantara dengan corak ijazah fii sanad, syuruh al-hadis pada masa klasik dan naqd al-hadis, Tashih wa tad’if pada masa modern. Keempat, didapatya tradisi yang terus berkembang dalam sanad sebagai tabrrukan fii ‘ilm dan ijazah fii al-kitab

Actions (login required)

View Item