Nurmala, Irma (2022) Perkembangan seni Badeng sebagai media dakwah di Malangbong Garut tahun 1970-2020. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (52kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (253kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (491kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (573kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (970kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia merupakan salah satu bangsa yang kaya akan suku dan budaya. Khususnya di Jawa Barat. Seni Badeng memakai alat musik sejenis angklung merupakan salah satu bentuk seni tontonan. Diperkirakan kesenian ini lahir pada abad ke-17. Kesenian ini digunakan sebagai salah satu media penyebaran agama Islam. Kesenian Badeng berkembang dengan wajah baru sekitar tahun 1970-an ditengah masyarakat yang didominasi pemeluk agama Islam, maka bentuk kesenian yang lahirpun tidak terlepas dari pengaruh keagamaan yang dianut masyarakatnya. Kesenian tradisional yang mereka kembangkan tidak hanya sekedar sebagai media dakwah, namun juga sebagai pelengkap kebutuhan masyarakat seperti kebutuhan dalam menunjang acara-acara pernikahan, Khitanan, menyambut tamu-tamu besar, hajat, hiburan dan sebagainya. Sekitar tahun 1970-an, seorang tokoh Desa Sanding mendirikan Paguyuban Seni Badeng dengan nama Seni badeng “Medal Cipta” yang dikukuhkan oleh Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kebudayaan Jawa Barat. Tokoh tersebut yaitu Mumu Safe’I sebagai generasi Kelima dengan kelompok Seni terdiri dari Kohri, Saman, Kurdi, Musir, Rohim, dan Suhiman. Kelompak Medal Cipta ini didirikan sebagai media perkumpulan yang mengelola Kesenian badeng sebagai media hiburan yang bisa dipertontonkan dan juga menyisipkan Dakwah-dakwah Islam melalui Syairnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi masyarakat desa Sanding sebelum tahun 1970 baik dari segi Pendidikan, Sosial, Keagamaan, dan Kesenian. Juga menjelaskan tentang perkembangan Seni badeng Sebagai Media Dakwah di Malangbong Garut tahun 1970-2020. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yakni heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data berdasarkan studi kepustakaan, studi lapangan dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Kesenian tradisional Badeng diciptakan pada akhir abad ke-17, kesenian ini mula-mulanya diciptakan oleh seorang tokoh penyebar agama Islam bernama Arfaen Nursaen yang kemudian menetap di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Seiring perkembangan jaman, kini fungsi Seni Badeng sudah bergeser menjadi sarana hiburan yang bisa dipertontonkan pada berbagai kegiatan perayaan seperti menyambut tamu besar, peringatan hari-hari besar Islam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kondisi; Perkembangan; Syair; Kesenian Badeng |
Subjects: | Islam Islam > Da'wah Arts |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Irma Nurmala |
Date Deposited: | 26 Sep 2022 07:49 |
Last Modified: | 26 Sep 2022 07:49 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/57945 |
Actions (login required)
View Item |