Syihabudin, Ahmad (2014) Peran elit masyarakat dalam mempertahankan tradisi lokal: Studi tentang kebertahanan masyarakat adat di Kampung Cireundeu di Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (231kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (250kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (47kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) |
Abstract
Masyarakat tradisional (masyarakat adat) yang hidup disuatu lokasi secara turun temurun, biasanya relatif lebih setia, permanen serta konsisten dalam menjalankan adat tradisinya, serta memiliki pengetahuan praktis dalam rangka mempertahankan hidup dilingkungannya. Pengetahuan tersebut meliputi keseluruhan aspek kehidupan seperti pertanian, peternakan, penyediaan makanan, kesehatan, serta bagaimana mengelola lingkungan hidup mereka. Pengetahuan tersebut sangat penting bagi kelangsungan kehidupan mereka dan merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan hidup yang khas. Tetapi sering kali, dengan berjalannya waktu, pengetahuan atau kearifan lokal (tradisional) tersebut seringkali terdesak dan dikesampingkan, seiring perkembangan zaman. Tetapi tidak demikian dengan masyarakat tradisional (adat) di Kampung Cireundeu Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Mereka tetap mempertahankan tradisi lokalnya. Mengapa mereka tetap mempertahankan tradisi lokalnya ?. Inilah yang menjadi fokus penelitian penulis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adat atau tradisi yang tetap bertahan di Kampung Cireundeu serta bagaimana peran elit masyarakat (elit lokal) dalam mempertahankan tradisinya. Secara umum, penelitian ini mendasarkan pada metode deskriptif, dengan menekankan pada pemberian gambaran atau melukis jelaskan mengenai gejala-gejala yang terjadi di masyarakat atau peristiwa yang paling aktual. Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah dari menentukan metode, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data hingga teknik analisis data, dan diakhiri dengan kesimpulan. Kerangka pemikiran ini didasarkan bahwa tradisi atau adat merupakan bagian dari wujud ideal kebudayaan yang diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya secara turun temurun, di mana kebiasaan diwariskan itu mencakup berbagai nilai budaya. Suatu nilai budaya adalah konsepsi yang masih bersifat abstrak mengenai dasar suatu hal penting dan bernilai bagi kehidupan masyarakat. Biasanya secara umum masyarakat adat tetap dalam kebertahanannya secara lokal, serta menjaga agar tradisi tetap ada dan dipegang secara turun temurun. Walaupun seiring berjalannya waktu dan zaman, yang seharusnya terjadi perubahan sosial. Kesimpulan penelitian ini menjelaskan bahwa Adat tradisi (budaya) yang masih bertahan di Kampung Adat Cireundeu, yaitu ada 7 unsur kebudayaan yang tetap dipertahankan serta masih berkembang di daerah tersebut, diantaranya sistem religi (kepercayaan); sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan (pendidikan); bahasa; kesenian; mata pencaharian hidup; teknologi dan peralatan. Ke tujuh hal yang dianggap sebagai unsur dasar kebudayaan tersebut dianggap sebagai tradisi lokal yang terus dipertahankan oleh masyarakat adat Kampung Cireundeu. Dan peran elit masyarakat (tokoh masyarakat adat) dalam mempertahankan keberlangsungan tradisi lokal, ada dua peran, menjadi sumber kekuatan yang menjadikan masyarakat Cireundeu, tetap dalam tradisi lokalnya, yaitu (1) faktor internal, yaitu kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri; (2) faktor eksternal, yaitu kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar. Kekuatan faktor internal (faktor dalam) dalam banyak hal tergantung pada adanya potensi dinamis yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Diantara yang menjadi faktor internalnya adalah peran yang dimainkan oleh para elit masyarakat (tokoh masyarakat adat), sebagai kekuatan internal yaitu ada tiga (1). Mempertahankan dalam tradisi sunda; (2). Mempertahankan dalam kehidupan beragama (kepercayaan); (3). Mempertahankan dalam ketahanan pangan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah dukungan masyarakat serta pemerintah baik pemerintah setempat maupun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cimahi dalam mempromosikan adat kampung Cireundeu sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Temuan penelitian ini bahwa tidak semua masyarakat adat terjadi perubahan sosial seiring perkembangan zaman. Peran elit atau tokoh masyarakat sangat menentukan keberlangsungan masyarakat adat tersebut. Jika peran elit semakin kuat, maka nilai pewarisan norma dan budaya akan semakin kuat sehingga dari generasi ke generasi tradisi tersebut tetap dipertahankan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Customs of Life Cycle and Domestic Life |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Program Studi Manajemen |
Depositing User: | Rasyida Rofiatun Nisa |
Date Deposited: | 28 May 2018 13:01 |
Last Modified: | 28 May 2018 13:01 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/5801 |
Actions (login required)
View Item |