Nuraini, Nabilah (2022) Analisis perbandingan metodologi tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Misbah pada ayat pendidikan dalam Al-Quran. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (487kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftarisi.pdf Download (508kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf Download (994kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_Bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (559kB) | Request a copy |
Abstract
Setiap Ulama Tafsir memiliki sudut pandang dan cara yang berbeda saat memaknai Al-Qur'an. Perbedaan kecenderungan tersebut bisa timbul karena banyak faktor dan latar belakang seperti kondisi sosial, politik, budaya dan latar belakang pendidikan. Sehingga penafsiran yang dilakukan para mufassir memiliki ciri khasnya tersendiri yang akan sangat menarik untuk dikaji. Penelitian ini ditujukan untuk menemukan bagaimana metode Quraish Shihab dan Hamka dalam menafsirkan ayat-ayat pendidikan mengingat pendidikan merupakan ‘jantung’ dari sebuah peradaban. Term yang digunakan untuk menentukan konsep ‘pendidikan’ dalam Al-Qur’an adalah ayat pendidikan yang diambil dari teori Maudui yang dikemukakan oleh Badruzzaman M Yunus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis bagaimana sumber, metode, dan orientasi Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar berdasarkan pada ayat pendidikan dan menemukan penyebab perbedaan sumber, metode, dan orientasi Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar saat menafsirkan ayat pendidikan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat desktiptif-komparatif, dan studi kepustakaan untuk pengumpulan data. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan beberapa tahapan yaitu; reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan. Sumber primer (masho>dir ash}liyah) yang digunakan Quraish Shihab saat menafsirkan ayat pendidikan adalah : Al-Qur’an, Hadits, dan qaul sahabat. Sumber sekunder (masho}dir as-tsana>wiyyah) yang digunakannya adalah kaidah kebahasaan, pendapat mufassir lain, penelitian ilmiah, dan pendapat pakar tasawwuf. Metode umum yang digunakan oleh Quraish Shihab adalah metode tahlili> dan metode khusus yang digunakan Quraish Shihab adalah (1) Mengelompokan ayat dalam sebuah surat sesuai dengan urutan ayatnya. (2)Menafsirkan Al-Qur’an dengan kaidah kebahasaan. (3) Menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an. (4) Mencantumkan pendapat mufassir lain saat menafisrkan Al-Qur’an. (5) Mencantumkan penelitian ilmiah. (6) Mencantumkan pendapat pakar tasawwuf pada penafsirannya. Orientasi yang digunakan Quraish Shihab saat menafsirkan ayat pendidikan adalah orientasi kebahasaan dan ilmi. Sumber primer (masho>dir ash}liyah) yang digunakan Hamka saat menafsirkan ayat pendidikan adalah Al-Qur’an, Hadits, dan qaul sahabat, dan sumber sekunder (masho}dir as-tsana>wiyyah) yang digunakannya adalah kaidah kebahasaan, Asbabun Nuzul, makki-madani dan pendapat mufassir lain. Metode umum yang digunakan oleh Hamka adalah metode tahlili> dan metode khusus yang digunakan Hamka adalah (1)Membahas penafsiran dengan menggunakan kaidah kebahasaan. (2) Membagi pembahasan sebuah ayat menjadi “pangkal ayat” dan “ujung ayat.” (3)Mencantumkan Asbabun Nuzul pada penafsirannya melalui riwayat. (4) Menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an (5) Mengutip riwayat (6) Merujuk penafsiran dari kitab tafsir lain (7)Mencantumkan ikhtilaf tafsir atau perbedaan pendapat para mufassir saat menafsirkan Al-Qur’an. Orientasi yang digunakan Hamka saat menafsirkan ayat pendidikan adalah adabi-ijtima’I dan Ilmi. Terdapat 2 Faktor yang menjadi penyebab perbedaan atau variasi penafsiran yang dilakukan oleh Quraish Shihab dan Hamka. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hal-hal yang ada didalam teks Al-Qur’an itu sendiri yang dianggap sebagai penyebab perbedaan penafsiran, antara lain: Kondisi objektif teks Al-Qur’an itu sendiri yang memungkinkan dibaca secara beragam,,Kondisi objektif dari kata-kata dalam Al-Qur’an yang memungkinkan untuk ditafsirkan secara beragam. Dan adanya makna ganda yang terdapat dalam Al-Qur’an. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan perbedaan penafsiran tersebut adalah kondisi sosial, politik, dan latar belakang pendidikan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tafsir; al-azhar; al-mishbah; pendidikan; metodologi |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nabilah Nuraini |
Date Deposited: | 28 Sep 2022 03:08 |
Last Modified: | 28 Sep 2022 05:12 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/58284 |
Actions (login required)
View Item |