Gambaran konsep diri penyandang tunadaksa: Studi Fenomenologi pada seorang laki-laki penyandang tunadaksa usia dewasa madya yang berprofesi sebagai penjual koran

Uyun, Siti Fitrotul (2014) Gambaran konsep diri penyandang tunadaksa: Studi Fenomenologi pada seorang laki-laki penyandang tunadaksa usia dewasa madya yang berprofesi sebagai penjual koran. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (394kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (519kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (397kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (443kB)
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (106kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (104kB)

Abstract

Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti diantaranya adalah banyaknya stereotipe yang tidak menyenangkan. Seperti adanya kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik. Dimana munculnya perubahan seperti timbulnya uban, terjadinya menopause pada wanita, menurunnya fungsi pendengaran dan penglihatan serta kondisi kesehatan yang rentang akan timbulnya penyakit. Perubahan-perubahan yang dialami dewasa madya akan berpengaruh terhadap penyesuaian dirinya. Begitupun dengan dewasa madya yang tunadaksa, dimana ia harus menghadapi permasalahan yang ada dalam dirinya serta menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada usia dewada madya. Tunadaksa adalah suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak lahir (Somantri, 2007: 121). Pandangan masyarakat yang mengasihani atau sebaliknya menolak kehadiran mereka yang tunadaksa, akan berpengaruh pada konsep diri mereka. Konsep diri merupakan hal yang utama yang perlu dipahami karena menyangkut pemahaman, keyakinan serta kepercayaan seseorang tentang dirinya yang akan mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Konsep diri menurut Calchoun dan Acocella, 1990 (dalam Nuryadi, 2011) Konsep diri adalah gambaran mental individu terhadap dirinya sendiri yang terdiri pengetahuan individu tentang dirinya sendiri, pengharapan bagi diri sendiri, dan penilaian terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri penyandang tunadaksa dewasa madya. Subjek penelitian berjumlah satu orang, yang merupakan seorang laki-laki penyandang tunadaksa dewasa madya yang berprofesi sebagai penjual koran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bersifat fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian ini telah diperoleh bahwa gambaran konsep diri penyandang tuna daksa dewasa madya, menggambarkan konsep diri yang positif. Dengan konsep diri yang positf S bisa menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya baik kelebihan maupun kekurangannya sehingga sampai dengan saat ini S tidak merasa malu dan minder dalam bergaul.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Differential and Developmental Psychology > Psychology of Adults
Divisions: Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi
Depositing User: Rasyida Rofiatun Nisa
Date Deposited: 29 May 2018 19:21
Last Modified: 29 May 2018 19:21
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/5854

Actions (login required)

View Item View Item