Potensi limbah sabut kelapa sebagai adsorben zat warna Rhodamin B dan Metilen biru

Anggara, Dicky (2022) Potensi limbah sabut kelapa sebagai adsorben zat warna Rhodamin B dan Metilen biru. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (284kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (121kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (452kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (413kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (109kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (114kB) | Request a copy

Abstract

Zat warna rhodamin B dan metilen biru merupakan zat warna yang umum ditemukan di perairan. Oleh sebab itu, pemisahan zat warna dalam perairan mulai menarik perhatian khusus. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menghilangkan zat warna di perairan. Salah satunya yaitu adsorpsi. Belakangan ini, adsorben yang berasal dari alam mulai menarik perhatian karena memiliki kinerja adsorpsi yang baik serta biaya yang rendah. Adsorben yang umum dipakai untuk adsorpsi yaitu selulosa. Oleh sebab itu, banyak sumber selulosa yang mulai dikembangkan. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan limbah dari sabut kelapa sebagai sumber selulosa. Pemanfaatan limbah sabut kelapa ini dengan cara mengisolasinya menggunakan metode delignifikasi. Pemisahan ini dilakukan dengan perendaman menggunakan larutan NaOH 20% dalam 1 liter akua demineralisasi sebagai pereaksi. Kemudian dilakukan proses bleaching menggunakan H2O2 50% sebanyak 30 mL. Kemudian dilakukan proses asetilasi yang bertujuan untuk membandingkan hasil antara selulosa asetat dan tanpa asetat. Proses adsorpsi ini digunakan 5 variasi waktu yaitu 30 menit; 60 menit; 90 menit; 120 menit; dan 150 menit. Dari zat warna rhodamin B % efisiensi yang dihasilkan untuk selulosa tanpa asetat sebesar 80,019% pada waktu 150 menit sedangkan untuk selulosa dengan asetat sebesar 83,519%. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan pada zat warna rhodamin B untuk selulosa tanpa asetat sebesar 40,00967 mg/g pada waktu 150 menit dan untuk selulosa dengan asetat sebesar 40,75945 mg/g. Dari zat warna metilen biru % efisiensi yang dihasilkan untuk selulosa tanpa asetat sebesar 99,53% pada waktu 150 menit sedangkan selulosa dengan asetat sebesar 99,65%. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan pada zat warna metilen biru untuk selulosa tanpa asetat sebesar 49,769 mg/g pada waktu 150 menit dan untuk selulosa dengan asetat sebesar 49.83%. Mekanisme adsorpsi zat warna rhodamin B dan metilen biru cocok dengan isoterm Langmuir

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: asetilasi; metilen biru; rhodamin B; sabut kelapa; selulosa asetat
Subjects: Color and Related Technology
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: Dicky Anggara
Date Deposited: 06 Oct 2022 04:04
Last Modified: 06 Oct 2022 04:04
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/59285

Actions (login required)

View Item View Item