Hadis-hadis dalam fatwa MUI nomor 02 tahun 2021 mengenai vaksin covid-19 : Telaah sumber dan kualitas

Ismail, Raden Sofwan Miftah (2022) Hadis-hadis dalam fatwa MUI nomor 02 tahun 2021 mengenai vaksin covid-19 : Telaah sumber dan kualitas. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1-cover.pdf Download (222kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (345kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (64kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (222kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) | Request a copy

Abstract

Adanya fatwa MUI No. 2 Tahun 2021 tentang produk vaksin Sinovac yang bekerjasama dengan Biofarma telah membawa anging segar bagi masyarakat Indonesia dalam mengahadapi pandemi covid-19. MUI sebagai lembaga tertinggi dalam hal fatwa untuk umat Islam terkhusus di Indonesia telah berperan aktif dalam menjaga jiwa umat manusia Indonesia, khususnya umat muslimnya. Dengan berlandaskan Alquran yang menjadi sumber hukum yang autentik MUI mengeluarkan fatwa kebolehan/ke-halalan vaksin Sinovac tersebut, selain daripada Alquran, MUI juga menyuguhkan dasar hukum berupa hadis Nabi Saw. Namun, dalam hal ini hadis-hadis yang disuguhkan oleh MUI tidak dicantumkan status sumber, kualitas hadisnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada kajian status kulitas hadis dan sumber hadis dalam fatwa tersebut, guna mengatahui ke-hujjah-an hadis-hadis tersebut. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui hadis-hadis apa saja yang digunakan dalam pengambilan hukum kebolehan vaksinasi covid-19 yang terdapat dalam fatwa MUI nomer 2 tahun 2021, serta untuk menjelaskan sumber, kualitas dan kehujjahan hadis-hadis yang terdapat dalam fatwa MUI tersebut. Maka dari itu diperlukan penjelasan dan sumber sebuah hadis guna memberitahu masyarakat awam bagaimana penggunaan hadis sebagai hujjah dalam menanggapi perihal hukum-hukum yang harus diberlakukan dan dijalankan dengan baik. Hadis sebagai sebuah sabda Nabi Muhammad Saw. Memang merupakan sebuah pedoman hidup kedua umat Islam setelah al-Qur’an, dalam hirarki nya sebagai sumber memang sedikit berada di bawah al-Qur’an. Akan tetapi dalam memahami hadis itu sendiri, banyak aspek yang harus diperhatikan tidak hanya dari segi isinya saja melainkan dari mulai sanad, matan, dan rawi. Di sinipun dilaksanakan takhrij hadis untuk menelusuri apakah riwayat-riwayat hadis ini shahih, hasan maupun dho’if, yang tak lain adalah sebagai ikhtiar mencari ke-hujjah-annya Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (library research) dengan menggambarkan atau meriwayatkan informasi dan hasil pemeriksaan, studi pustaka selaku cara pengambilan data dalam penelitian ini. Setelah melakukan penelitian dan analisa terhadap status kualitas dan sumber hadis dalam fatwa-fatwa MUI No. 2, hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut; Pertama, jumlah hadis yang diteliti adalah sebanyak lima hadis, empat hadis berstatus shahih dan satu hadis dhai’f. Kedua, status hadis dha’if yang dijadikan sumber hukum dalam fatwa MUI ini tidak lain diambil sebagai (a) pelengkap keterangan hadis-hadis shahih, (b) wabah covid-19 dipandang sebagai darurat maka penggunaan hadis dha’if dipandang boleh ketika darurat. Ketiga, Dengan adanya fatwa MUI No.2 Tahun 2021, masyarakat bisa mempertimbangkan kembali ketakutan dan ketidak percayaanya terhadap produk vaksin tersebut.

Actions (login required)

View Item