Supra, Nuzul Ramadhani (2019) Konsep Ba'ah pada nikah dalam perspektif hadist. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
This is the latest version of this item.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (95kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_babi.pdf Download (378kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_babii.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_babiii.pdf Restricted to Registered users only Download (642kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_babiv.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB) | Request a copy |
Abstract
Pernikahan ialah akad antara calon pria dan istri untuk memenuhi kehidupan menurut yang diatur oleh syariat Islam. Pernikahan merupakan ibadah sunnatullah yang harus dilaksanakan dan barangsiapa yang tidak melaksanakannya maka bukan teramasuk dari golongan-Nya. Perintah bagi para pemuda yang sudah baligh dan sudah mampu dalam ba’ah atau mampu secara lahir dan batin untuk mempertanggung jawabkan perannya setelah menikah. Pertanyaan dari penelitian ini adalah: 1. Apa makna ba’ah menurut pemahaman hadits shahih?, 2. Apa saja hadits shahih yang berhubungan dengan pernikahan?. Sebuah pernikahan membutuhkan adanya mahar atau mas kawin. Kemampuan dalam ba'ah pada hadits pernikahan termasuk kebutuhan mahar agar pernikahan terlaksana. Kata ba'ah sendiri memiliki beberapa arti yaitu, kemampuan dalam hal ekonomi (materi) dan kemampuan dalam hal fisik (non materi). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan isi hadits yang berkaitan dengan pemahaman makna ba’ah. Adapun kegunaan penelitian ini untuk mengetahui hadits-hadits yang membahas tentang kemampuan menikah dan maksud dari kata mampu dalam ba'ah tersebut, agar para pembaca mengetahui kata ba'ah tersebut lebih mengarah kedalam arti materi atau non materi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kepustakaan terhadap sumber primer dan sumber sekunder. Adapun analisis data menggunakan pendekatan ilmu fikih. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa kata ba'ah tertuju pada arti kemampuan dalam fisik (non materi), tetapi bukan berarti kemampuan dalam materi tersebut tidak dibutuhkan untuk melaksanakan pernikahan hanya saja pasangan yang bersangkutan tidak perlu memiliki harta yang berlimpah untuk melaksanakan pernikahan. Allah S.W.T akan selalu membantu dan meringankan beban umat-Nya yang selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena pernikahan termasuk dalam salah satu ibadah yang sunnah untuk dilaksanakan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan; hadits; ba’ah; pemuda. |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Nikah Social Welfare, Problems and Services > Marriage Counseling |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Nuzul Ramadhani Supra |
Date Deposited: | 12 Jan 2023 06:18 |
Last Modified: | 12 Jan 2023 06:18 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/63556 |
Available Versions of this Item
-
Konsep Ba'ah pada Nikah dalam Perspektif Hadist. (deposited UNSPECIFIED)
- Konsep Ba'ah pada nikah dalam perspektif hadist. (deposited 12 Jan 2023 06:18) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |