Hadis Sutrah dalam shalat: Tanggapan terhadap kaum feminis yang keberatan dengan binatang dan wanita itu sederajat

Ridwan, Muhd (2023) Hadis Sutrah dalam shalat: Tanggapan terhadap kaum feminis yang keberatan dengan binatang dan wanita itu sederajat. Jurnal Riset Agama, 3 (1). pp. 266-285. ISSN e-ISSN

[img]
Preview
Text
1181060050_Muhd. Ridwan_Hadis Sutrah Dalam Shalat_Tanggapan Terhadap Kaum Feminis yang Keberatan dengan Binatang dan Wanita itu Sederajat.pdf

Download (374kB) | Preview
Official URL: https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jra/article...

Abstract

ENGLISH : This study aims to discuss the hadis about understanding the sutrah in prayer. This research is a qualitative method by literature study using the syarah hadis methods. The results and discussion of this study include the definition of the sutrah, the types of sutrah, the provisions of the sutrah, the editorials of the hadis in the sutrah, and feminist responses to the traditions of the sutrah and their explanations. The results of the study explaining the distance between people who pray and the sutrah, the size of the height of the sutra, the sutrah in Indonesia, how to prevent people passing in front of the mushalli, and cancel the prayer if there is no sutrah. The results also found that the sutrah or barrier in prayer does not have to be in accordance with what has been mentioned above. What is clear is that these objects can prevent someone from passing in front of people who are praying. The distance between the person who prays and his surah is that there is sufficient space for prostration. The forms of Sutrah or barriers that exist in Indonesia are shaf and prayer mats. The opinion regarding the prohibition of walking in front of people praying is still a difference of opinion among the schools of thought. INDONESIA: Penelitian ini betujuan untuk membahas hadis tentang pemahaman sutrah dalam shalat. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif melalui studi pustaka dengan menggunakan metode syarah hadis. Hasil penelitian ditemukan bahwa sutrah atau pembatas dalam shalat, bentuknya tidak harus sesuai dengan apa yang telah disebutkan dalam hadis, asalkan benda tersebut bisa menghalangi seseorang untuk lewat di hadapan orang yang sedang shalat. Sutrah bukanlah sebuah kewajiban yang menjadi syarat sah shalat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hadis sutrah tidak membandingkan antara wanita dengan binatang, karena pemahamannya berbeda. Penggunaan sutrah masih diperselisihkan dalam beberapa pandangan ulama, ada yang mewajibkan dan ada ulama yang tidak mewajibkan pemakaian sutrah di depan orang shalat.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Hadis; Shalat; Sutrah; Syarah
Subjects: Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits
Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kritik terhadap Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits
Depositing User: Muhd. Ridwan
Date Deposited: 27 Feb 2023 07:33
Last Modified: 27 Feb 2023 07:33
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/64804

Actions (login required)

View Item View Item