Analisis Hukum Mahar hafalan Al Quran di kalangan muda menurut Fikih dan undang-undang perkawinan di Indonesia

Haq, Rifqi Madlariqul (2023) Analisis Hukum Mahar hafalan Al Quran di kalangan muda menurut Fikih dan undang-undang perkawinan di Indonesia. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (295kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (482kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (311kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (711kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (833kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (735kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (516kB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan menggunakan mahar hafalan al-Qur’an banyak terjadi dikalangan masyarakat Indonesia khususnya kalangan muda. Hafalan al-Qur’an yang dijadikan mahar pernikahan biasanya dibacakan sebelum prosesi akad pernikahan. Banyak masyarakat yang belum mengetahui hukum dari mahar hafalan Al-Qur’an ini sehingga timbul pro kontra mengenai hukum mahar berupa hafalan Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kalangan muda menggunakan hafalan Al-Qur’an sebagai mahar dalam perkawinannya dan untuk mengetahui keabsahan perkawinan yang menggunakan mahar hafalan Al-Qur’an menurut fikih dan undang-undang perkawinan di Indonesia. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalaah menjabarkan terlebih dahulu bagaimana pendapat atau pandangan hukum fikih mengenai mahar hafalan Al-Qur’an serta menurut undang-undang yang ada di Indonesia khususnya UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan juga Kompilasi Hukum Islam. Setelah didapatkan kedua hal tersebut, kemudian penulis akan menganalisis sah atau tidaknya mahar hafalan Al-Qur’an menurut fikih dan perundang-undangan yang mana mahar berupa hafalan Al-Qur’an ini sedang marak terjadi di masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif analitis memperdalam dan memperjelas analisis data yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa al-Qur’an, hadis, kitab-kitab fikih, berbagai kitab-kitab tafsir al-Qur’an maupun hadis, artikel, jurnal, undang-undang tentang perkawinan, catatan, buku, dan sebagainya yang berhubungan dengan mahar. Ditambah dengan wawancara kepada pelaku mahar hafalan al-Qur’an sebagai sumber dalam menelaah latar belakang kalangan muda yang menggunakan hafalan al-Qur’an sebagai mahar. Hasil dari penelitian ini bahwa alasan atau latar belakang kalangan muda menggunakan hafalan al-Qur’an sebagai mahar adalah Pertama, ingin meringankan calon suami. Kedua, agar sang suami dapat memelihara hafalan al-Qur’an. Ketiga, keinginan pihak wanita atau keluarga, karena ingin dihargai tidak sebatas materi, melainkan dengan wahyu Allah swt. Mahar berupa hafalan al-Qur’an tetap sah, akan tetapi maharnya menjadi fasid atau rusak karena mahar merupakan kewajiban suatu pernikahan bukan rukun dari pernikahan. Karena mahar bacaan ayat-ayat al-Qur’an dihukumi rusak atau fasid maka suami harus mengganti dengan mahar mitsil. Mahar hafalan al-Qur’an hukumnya sah apabila mahar tersebut berupa mengajarkannya bukan hanya membacakan lantunan ayat-ayat al-Qur’an dalam akad nikah. Mahar hafalan al-Qur’an jika dipandang dalam Undang-Undang di Indonesia belum ada peraturan yang secara rinci mengatur hukum mahar hafalan al-Qur’an. Kompilasi Hukum Islam sebagai rujukan peraturan dalam mengatur tentang pernikahan memberikan uraian tentang mahar dalam pasal 30 dimana calon mempelai laki-laki wajib memberikan mahar sesuai dengan kesepakaan kedua belah pihak. Dalam pasal 31 disebutkan bahwa mahar diberikan atas dasar kesederhanaan dan sesuai tengan tuntunan syari’at islam.

Actions (login required)

View Item