Variasi penafsiran Lafadz Bahrun di dalam Al-Qur’an: Studi semiotika Carles Sanders Pierce

Nazhifah, Dinni (2022) Variasi penafsiran Lafadz Bahrun di dalam Al-Qur’an: Studi semiotika Carles Sanders Pierce. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (553kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (414kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (777kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (713kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (634kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (274kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (270kB) | Request a copy

Abstract

Beberapa istilah laut dan kelautan adalah kata – kata yang secara umum sering dipakai dalam istilah sains lebih khususnya lagi dalam ilmu Oceangrafic. Dalam bahasa Arab dan juga sebagaimana yang tertulis di dalam Al-Qur’an Lautan Arab di kenal sebagai al-Bahr (البحر). Dalam kamus Lisanul A’rab lata tersebut diartikan sebagai sekumpulan air yang banyak air tawar maupun air asin. Kebanyakan dari Mufassir menafsirkan lafadz (البحر) sebagai laut pada umumnya. Sesuai dengan bdang keilmuan masing-masing Mufassir , akan tetapi dari banyaknya penafsiran lafadz (البحر) yang paling berbeda datang dari kalangan Mufassir Sufi mereka menafsirkan lafadz (البحر) dengan hati manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah berusaha untuk mengungkap dan meneliti tentang bagaimana variasi penafsiran dari lafadz (البحر) yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Dalam pengolahan data penulis menggunakan metode kualitatif dan metode deksriptif dengan menggunakan pendekataan Semiotika Charles Sanders Pierce. Sumber Primer untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis menggunakan studi lliteratur yaitu menggunakan buku tafsir yang berkaintan dengan pembahasan sebagai contoh, buku Al-āyātul Kauniyyah fil Qur’ānil Karīm, Tafsir Al-muniir, Haqaiqu Tafsir,Tafsir As-Sulami dan buku-buku tafsir lainya untuk dijadikan sumber primer dan buku-buku karangan orang lain sebagai sumber sekunder. Maka lafadz bahrun setelah di teliti dari berbagai macam corak tafsir dengan pendekatan sudut pandang semiotika Charles Sanders Pierce adalah sebagai berikut: Pertama, Mufassir corak fikih, dalam menafsirkan lafadz bahrun, mereka hanya memaknainya secara umum, Mereka berpendapat bahwa lafadz bahrun dalam beberapa ayat yang telah disebutkan maknanya hanya lautan, ada pula yang merujuk pada Laut Merah (Al-Baqarah: 50), sedangkan lafadz bahrun dalam bentuk mutsana (bahrain) ia tafsirkan. dengan dua lautan asin dan segar yang saling bertemu itu. Sedangkan lafadz bahrun dalam bentuk jama' hanya diartikan dengan lautan luas. Kedua, Mufassir dengan corak Ilmu memaknai lafadz bahrun, mereka memaknainya secara mendetail dari segi ilmu pengetahuan modern karena laut merupakan salah satu bagian dari ilmu, karena banyak peristiwa ilmiah yang terjadi di lautan. Beberapa contohnya adalah ketika memaknai lafadz bahrun dengan tempat hidup makhluk yang tidak diketahui manusia (al-an'am: 59), ada pula yang dimaknai dimaknai sebagai salah satu proses hidrotermal (at-thur: 6) Kemudian ketika mengartikan lafadz bahrun dalam bentuk mutsana (bahraini) yang dimaksud laut asin bertemu dengan aliran sungai yang segar di muara (al-furqan: 53), dan Ketiga, Mufassir memiliki corak sufi, kita tahu bahwa para sufi biasanya melihat sabuah lafadz dengan apa yang tersirat bukan apa yang dinyatakan, sehingga mereka lebih fokus Tentang apa dibalik maknanya, beberapa lafadz bahrun (lautan) yang berhimpitan dengan lafadz barr (tanah) diartikan dengan hati manusia, sedangkan lafadz bahrun dalam bentuk mutsana (bahraini) ada yang diartikan sebagai ma’rifah hati. dan nakirah (al-furqan: 53), dan yang terakhir adalah lafadz bahrun dengan bentuk jama’ Neraka (at-takwir: 6).

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: variasi penafsiran; al-Qur'an; lafadz bahrun; semiotik; Carles Sanders Pierce;
Subjects: Islam > Interpretation and Criticism of Koran
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Philosopy and Theory > Semiotics
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Dinni Nazhifah
Date Deposited: 07 Mar 2023 02:09
Last Modified: 07 Mar 2023 02:09
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/65411

Actions (login required)

View Item View Item