Tradisi Rasulan pada masyarakat desa Pantura Kabupaten Subang (2010-2020)

Hafidzah, Syifa (2022) Tradisi Rasulan pada masyarakat desa Pantura Kabupaten Subang (2010-2020). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover-1.pdf

Download (48kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (20kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1-3.pdf

Download (463kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (455kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (480kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (22kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (238kB) | Request a copy

Abstract

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan, dan ekspresi kebudayaan tiap masyarakat itu berbeda-beda, tergantung dengan horizon sosio-historis di mana masyarakat itu tinggal; karena kebudayaan merupakan sebuah respon manusia terhadap alamnya. Salah satu ekspresi kebudayaan yang terfiksasi itu menjadi tradisi, sebagai sebuah laku pewarisan secara turun temurun. Salah satu tradisi yang menarik untuk disoroti adalah tradisi rasulan, yang ada di Desa Pantura, Kabupaten Subang. Rasulan ini menarik, karena ia merupakan tradisi yang hadir di tengah polemik, yakni mengenai khitan perempuan (yang dalam konteks kontemporer terjadi perdebatan mengenai pelarangannya), berdasarkan itulah penelitian ini berangkat. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, adapun data diperoleh melalui interview dan observasi di lapangan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah, bahwa rasulan merupakan tradisi yang khas dan terus menerus dilakukan di desa Pantura, yang merupakan sebuah ritus penerimaan atau simbol penerimaan anak perempuan di dalam masyarakat. Rasulan sendiri terdiri dari prosesi: doa bersama, perempuan yang akan mengikuti rasulan diharuskan mandi terlebih dahulu, kemudian perempuan tersebut dipotong klentitnya, setelah itu ia akan dikenakan pakaian adat yang khas dengan slendang, lalu menari dengan dukun khitan, setelah itu baru ditutup dengan doa bersama.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Kabupaten Subang; Khitan Perempuan; Rasulan;
Subjects: Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture
Customs of People > Research Methods
Customs of Life Cycle and Domestic Life > Customs of Birth
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Syifa Hafidzah
Date Deposited: 16 Mar 2023 10:13
Last Modified: 17 Mar 2023 02:30
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/66173

Actions (login required)

View Item View Item