Ichsan, Muhammad (2022) Tfsir Bi Al-Ra'yi perspektif Muhammad Abduh : Studi kitab tafsir Al-manar. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_ cover.pdf Download (370kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ abstrak.pdf Download (527kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_ daftarisi.pdf Download (460kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_ bab1.pdf Download (718kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_ bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (923kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 3)
6_ bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (744kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 4)
7_ bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (885kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 5)
8_ bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_ daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB) | Request a copy |
Abstract
Al-Quran merupakan pegangan hidup manusia yang menjadi landasan hidup. Berbagai kalangan ulama berusaha untuk menafsirkan al-Qur’an baik keseluruhan atau sebagian atau berdasarkan tema-tema tertentu. Dari ragam tersebut tafsir tersebut maka setiap tafsir memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya termasuk tafsir al-Manar karya Muhammad Abduh. Singkatnya, tafsir Muhammad Abduh merupakan salah satu tafsir yang penyusunannya berbasis ra’yi secara umum dan menggunakan corak adabi tahlili. Dalam penelitian ini, pokok pembahasan atau rumusan masalah yang diangkat ialah Bagaimana konsep akal dalam perspektif Muhammad Abduh dan bagaimana contoh penafsiran al-Qur’an berbasis ra’yi perspekif Muhammad Abduh. Dengan adanya rumusan masalah tersebut tidak lain bertujuan untuk mengetahui posisi akal/ra’yu dalam menafsirkan al-Qur’an dan juga mengetahui bagaimana contoh penafsiran Muhammad abduh berbasis ra’yu/akal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis isi, dan dengan pendekatan kepustakaan. Maka dari itu penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwasannya Muhammad Abduh mengemukakan bahwasannya akal dalam diri manusia yang memiliki kemampuan untuk berfikir, dimana bahan dasar dari fikiran ini dari indra (hal-hal yang dapat dilihat keberadaannya), namun tidak berdasarkan pada pengulangan/kebiasaan dalam penetapan hubungannya. Mengenai peran Akal sendiri, ia melengkapi perasaan alamiah, ilham suci bagi manusia, indera dan perasaan. Tiga potensi tersebut tidak sempurrna karena tidak memiliki kemampuan untuk membedakan yang haq dan bathil, namun dalam pembedaannya, acap kali keliru manakala tidak dilandasi agama, dimana dasar dan jalan yang ditunjukkan oleh agama, khususnya Islam yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits. Karena Al-Qur'an dan Hadits memberikan landasan bagi rasionalitas, mereka harus dipatuhi agar dapat bekerja dengan benar. Dari sekian banyak penafsiran berbasis ra’yi yang dikemukakan Muhammad Abduh salah satunya dapat kita lihat dalam menafsirkan Surah al-Fatihah atau ketika menafsirkan surah al-Baqarah ayat 186.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir al-Manar; Muhammad Abduh; Tafsir bi al-Ra’yi. |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Muhammad Ichsan |
Date Deposited: | 20 Mar 2023 01:52 |
Last Modified: | 20 Mar 2023 01:52 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/66229 |
Actions (login required)
View Item |