Pradana, Fiqram Iqra (2013) Kajian 'Otak' Dalam Perspektif Tasawuf Menurut Agus Mustofa. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (147kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (257kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (725kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan ilmu otak yang semakin hari semakin meningkat diluar negeri karena saat ini adalah era brain, mind and neuroscience yang menurut peneliti sangat perlu untuk direspon dan diperhatikan. Sampai sekarang, penelitian dan pengkajian tentang otak masih terus dilakukan bahkan dikaji dengan menggunakan pendekatan interdisipliner. Seperti ditandai lahirnya ilmu baru yang dinamakan neurosains. Neurosains sendiri adalah ilmu yang berusaha untuk memahami perilaku manusia dengan menganalisis unsur-unsur biologisnya dengan menerapkan pendekatan bottom up. Dalam penelitian ini akan dikupas pemikiran seorang cendikiawan muslim yaitu Agus mustofa yang mengarang buku serial diskusi tasawuf modern dalam mengkaji otak dalam perspektif tasawuf dengan metode deskriptif analisis. Otak merupakan organ tubuh manusia yang berbentuk materi yang memiliki fungsi membentuk kesadaran, pikiran, dll yang membantu memunculkan makna hidup dan spiritualitas. Berkat kerja organ otak; akal, hati dan jiwa dapat berfungsi membentuk sisi kemanusian manusia. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa hal; (1) tasawuf bukanlah ilmu yang hanya berbicara hal-hal yang transendental yang jauh dari kata penjelasan ilmiah, tasawuf selalu membicang hal yang hakiki dari setiap sesuatu. (2) Otak manusia bukan hanya sekedar materi yang pasif atau bagian organ tubuh belaka. Ia membentuk kesadaran dan persepsi yang lebih jauh membentuk dunia yang kita pikirkan dan lihat saat ini. (3) Aktivitas otak seiring dengan aktivitas jiwa. Aktivitas jiwa bakal memancarkan energi makna. Energi makna itu lantas memicu munculnya energi elektromagnetik tersebut memunculkan jenis-jenis neurotransmiter dan hormon tertentu yang terkait dengan kualitas aktivitas jiwa itu. (4) Dengan otak manusia, jiwa yang begitu pelik dapat dijelaskan dengan pendekatan ilmiah. Otak memancarkan gelombang energi yang tersimpan di dalam maknanya. Makna itu sendiri bukanlah energi, meskipun ia mengandung energi. Makna juga bukan materi. Makna adalah makna alias ‘Informasi’. Selama ini, kita memahami eksistensi alam semesta hanya tersusun dari 4 variabel, yaitu Ruang, Waktu, Materi dan Energi. Sebenarnya, ‘Informasi’ adalah variabel ke 5 yang turut menyusun alam semesta. (5) Otak adalah inner-cosmos yang diciptakan Tuhan dalam diri setiap manusia, yang dapat menangkap dan memberikan makna terhadap getaran-getaran yang ada di dunia ini sehingga bisa dipahami. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semesta berpusat di inner-cosmos (otak) yang penting untuk dibedah lebih lanjut. Kajian otak selalu berkaitan dengan neurosains dan temuan-temuan neurosain ini adalah modal untuk mengilmiahkan perilaku sufistik atau lebih jauh bisa digunakan sebagai jembatan untuk memahami pertemuan antara Tasawuf dan Psikoterapi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Otak;Tasawuf;Agus Mustofa |
Subjects: | Sensory Perception, Movement, Emotions, Physiological Drives Islam > Sufi Orders |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Fikram Iqra Pradana |
Date Deposited: | 12 Mar 2018 04:13 |
Last Modified: | 12 Mar 2018 04:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6651 |
Actions (login required)
View Item |