Pengaruh bahan tidak plastis terhadap bodi keramik Stoneware pada suhu 1200 ℃

Hendarsyah, Soni (2023) Pengaruh bahan tidak plastis terhadap bodi keramik Stoneware pada suhu 1200 ℃. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (85kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (86kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (43kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (94kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) | Request a copy

Abstract

Keramik bodi stoneware adalah istilah bodi keramik yang terbuat dari clay, kaolin, kuarsa dan felspar. Nama tersebut didapat karena strukturnya rapat dan lebih kuat dari pada gerabah, dengan bunyi yang lebih nyaring. Clay adalah bahan baku utama dalam pembuatan produk keramik, tanah liat merupakan suatu zat yang terbentuk dari mineral-mineral yang disebut kaolinit, haloisit, ilit atau mineral lempung lainnya. Kaolin merupakan suatu mineral yang banyak ditemukan di alam dalam bentuk senyawa aluminium silikat hidrat (Al2O3.2SiO2.2H2O) dengan mineral penyusun utamanya berupa kaolinit. Silika, SiO2 terdapat di alam sebagai batuan padat kuarsit dan sebagai pasir silika. Felspar merupakan penyusun batuan kecil yang dapat memberikan fluks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kristal keramik, morfologi permukaannya dan pengaruh bahan tidak plastis pada bodi keramik yaitu felspar dengan rasio felspar/kaolin 1,60, 1,16, 0,85, 0,62, 0,44. Metode dan spesifikasi yang digunakan adalah SNI 15-1327-1989. SNI 15-1327-1989 merupakan Standar Nasional Indonesia yang mengatur tentang stoneware, standar ini ditetapkan oleh pemerintah untuk diterapkan pada berbagai hasil produksi yang dibuat oleh masyarakat Indonesia, baik produksi perorangan maupun sebuah organisasi atau perusahaan. Hasil komposisi terbaik pada komposisi 2 dengan nilai susut sebesar 9,68%, peresapan air 2,93% dan kuat lentur 389,36 kg/cm2. Hasil XRD menunjukkan adanya kristal mullit dan kuarsa. Hasil SEM menunjukkan morfologi permukaan, semakin banyak penambahan bahan felspar pori-pori/rongga keramik semakin tertutup sedangkan semakin sedikit felspar pori-pori/rongga semakin banyak. Penggunaan bahan tidak plastis jenis felspar berpengaruh terhadap bodi keramik semakin banyak penggunaan bahan felspar semakin kecil pula penyerapan air dan felspar dapat menambah kekuatan bodi keramik sebagai pelekat.

Actions (login required)

View Item