Sejarah penulisan sastra cerita pantun Mundinglaya Dikusumah karya Ajip Rosidi dan relevansinya dengan etika Islam 1961 & 1986

Sabri Gandanegara, Muhammad Maulana Yusuf (2022) Sejarah penulisan sastra cerita pantun Mundinglaya Dikusumah karya Ajip Rosidi dan relevansinya dengan etika Islam 1961 & 1986. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (277kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (305kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (240kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (379kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (572kB) | Request a copy

Abstract

Kesusastraan Sunda dimulai dengan menggunakan lisan atau dalam bentuk cerita. Ketertarikan Ajip Rosidi terhadap dunia kesusastraan dapat kita lihat melalui karya-karya sastranya yang begitu banyak, seperti halnya kepada sastra pantun Mundinglaya Dikusumah ini, sehingga dijadikannya suatu karya yang mengkritisi nilai-nilai keislaman yang terdapat pada cerita pantun Mundinglaya Dikusumah. Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa rumusan masalah. Pertama, bagaimana biografi dan karya-karya Ajip Rosidi. Kedua, bagaimana proses tersusunnya buku sastra pantun Mundinglaya Dikusumah karya Ajip Rosidi dan relevansinya dengan nilai-nilai ajaran islam. Adapun tujuan penelitian ini pertama, untuk mengetahui biografi dan karya-karya Ajip Rosidi. Kedua, untuk mengetahui proses tersusunnya buku sastra pantun Mundinglaya Dikusumah karya Ajip Rosidi dan relevansinya dengan nilai-nilai ajaran islam. Adapun metode penelitian yang akan digunakan penulis yaitu melalui pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Dengan menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi serta historiografi. Menggunakan teori New historicism yang merupakan pendekatan kritik sastra yang menekankan keterkaitan teks sastra dengan berbagai kekuatan sosial. Berdasarkan penelitian ini penulis dapat simpulkan. Pertama, Ajip Rosidi merupakan seorang sastrawan yang sangat berjasa dalam memelihara bahasa daerah di Indonesia. Beliau lahir di daerah Jatiwangi, Kota Majalengka, Kabupaten Jawa Barat, di Indonesia pada tanggal 31 Januari Tahun 1938 dan meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020. Selain menulis karya sastra, Ajip Rosidi juga aktif dalam memberikan kritik, meneliti, merekam dan mendokumentasi-kan sastra Sunda salah satunya pada cerita pantun Mundinglaya Dikusumah. Kedua, cerita pantun adalah cerita yang dibacakan oleh seorang juru pantun sambil diiringi oleh petikan kecapi yang bentuknya seperti perahu. Cerita pantun biasanya dibacakan sepanjang malam, dimulai sesudah waktu sholat ‘isya dan diakhiri menjelang subuh. Sastra pantun Mundinglaya Dikusumah karya Ajip Rosidi yang terbit pada tahun 1961, diambil dari versi yang pernah dipublikasikan oleh C. M. Pleyte dan di tahun 1986 merupakan transkip Ajip Rosidi terhadap Ki Aceng Tamadipura, serta terdapat perbedaan dalam isi ceritanya. Dari kisah Mundinglaya Dikusumah ini, dapat kita lihat relevansinya dengan nilai-nilai ajaran Islam, diantaranya: Sikap pantang Menyerah Lengser Padjadjaran dalam mencari buah honje, lahirnya rasa dengki ditengah persaudaraan antara Nyi Raden Mantri kepada Mundinglaya yang sama seperti kedengkian saudara Nabi Yusuf A. S. kepada Nabi Yusuf A. S., fitnah yang didapatkan oleh Mundinglaya yang mengakibatkan dirinya berada dalam penjara sama seperti kisah Nabi Yusuf yang mendapatkan fitnah hingga terpaksa berada di dalam penjara, serta relevansinya dengan perintah Allah untuk menghormati orang tua dan perjalanan Rasulullah mencari jalan agar risalahnya dari Allah bisa tersampaikan kepada umat manusia.

Actions (login required)

View Item