Iskandar, Akbar Fauzia (2023) Hubungan sifat dzat Tuhan menurut Ibnu Rusyd dan Mulla Shadra. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (211kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_dafatarisi.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (280kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
4_bab1.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) | Request a copy |
Abstract
Studi tentang argumentasi ketuhanan merupakan persoalan klasik yang senantiasa menjadi khazanah pemikiran Islam. Diskursus antara sifat dan dzat Tuhan merupakan pilar penting dalam argumentasi wujud. Pendapat yang dikemukakan Ibnu Rusyd dan Mulla Sadra membuktikan penguatan dari berbagai aspek argumentasi wujud Tuhan. Skripsi ini merupakan penelitian pustaka (library research), suatu penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data dan informasi dengan menggali sumber-sumber dari literatur berupa buku, kitab, naskah, artikel dan sumber tertulis lainnya kemudian diidentifikasikan secara sistematis dan analitis dengan didukung dengan berbagai sarana yang terdapat di perpustakaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hermaneutika. Hermeneutika yang digunakan adalah kolaborasi antara hermeneutika Hans-Georg Gadamer dan Paul Ricoeur.Temuan yang dapat dikemukakan Pertama, Ibn Rusyd dan Mulla Shadra memiliki cara pandang yang berbeda mengenai hubungan antara sifat dan dzat Tuhan. Ibn Rusyd berpendapat bahwa sifat adalah entitas yang terpisah dari dzat Tuhan. Sifat Tuhan hanya bisa dipahami memalui refleksi dan analisis. Oleh karena itu sifat Tuhan tidak dapat dicampuradukkan dengan dzat-Nya. Sementara Mulla Shadra memandang sifat-sifat Tuhan sebagai entitas yang tidak dapat dipisahkan dari dzat-Nya. Menurut Mulla Sadra, Tuhan adalah entitas yang tak terbatas dan memiliki semua sifat yang sempurna. Oleh karena itu, sifat-sifat Tuhan adalah manifestasi dari dzat-Nya. Kedua, Bagi Ibn Rusyd Tuhan adalah entitas yang tidak dapat dicapai oleh akal dan hanya dapat dipahami melalui refleksi dan analisis. Oleh karena itu, sifat-sifat Tuhan dianggap sebagai manifestasi Tuhan yang tidak dapat dicampuradukkan dengan dzat-Nya.Sementara pandangan Mulla Sadra yang menyatukan sifat-sifat Tuhan dengan dzat-Nya, pada dasarnya bertujuan untuk memahami Tuhan sebagai entitas yang tak terbatas dan memiliki semua sifat yang sempurna. Ketiga, meskipun Ibn Rusyd dan Mulla Shadra memiliki perbedaan yang signifikan, keduanya berusaha memahami Tuhan sebagai entitas yang tak terbatas dan memiliki sifat-sifat yang Sempurna.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sifat; dzat; wujud Tuhan |
Subjects: | Argument and Persuasion Aristotelian Philosophy |
Depositing User: | Akbar Fauzia Iskandar |
Date Deposited: | 12 May 2023 07:57 |
Last Modified: | 12 May 2023 07:57 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/67856 |
Actions (login required)
View Item |