Rarasama, Lela (2023) Penerapan pola asuh orang tua pada perilaku menyimpang remaja : Studi kasus di Desa Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (55kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (129kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (138kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (80kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (345kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (58kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9-daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi karena di desa Leuwikujang sering terjadi perilaku menyimpang yang dilakukan remaja. Masa remaja merupakan masa yang paling rentan dalam menghadapi perkembangan dari lingkungan sosialnya. Perilaku menyimpang merupakan sebagian dari degradasi moral remaja yang berdampak negatif pada dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan pola asuh orang tua yang tepat sehingga dapat mencegah perilaku menyimpang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana remaja pertengahan menghadapi dan mengatasi perilaku menyimpang, untuk mengetahui bagaimana orang tua dalam menerapkan pola asuh pada remaja pertengahan dan untuk mengetahui bagaimana dampak dari penerapan pola asuh orang tua pada perilaku menyimpang remaja pertengahan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme fungsional oleh Talcott Parsons, yang mana terbentuk dalam skema AGIL, A (Adaptation) artinya bahwa sebuah sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhan. G (Goal Attainment) artinya bahwa sebuah sistem harus mampu mencapai tujuan. I (Integration), suatu kesatuan atau keterkaitan antara satu dengan lainnya harus bekerjasama. L (Latency) artinya keseimbangan bagaimana sebuah sistem itu tetap berkembang dan bisa menjadi agen perubahan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deksriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan kajian pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data. Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti yaitu bahwasannya penerapan pola asuh orang tua yang seringkali diterapkan di desa Leuwikujang yaitu pola asuh otoritatif. Pola asuh otoritatif dianggap sebagai pola asuh yang efektif, karena pola asuh tersebut memberikan kebebasan tetapi memiliki batasan dan dianggap dapat mencegah perilaku menyimpang. Oleh karena itu, penerapan pola asuh tersebut memberikan dampak positif, seperti kemampuan untuk beradaptasi dengan baik, memiliki kepercayaan diri, dapat mengontrol emosi, memiliki jiwa kemandirian dan bertanggung jawab.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Orang Tua; Pola Asuh; Remaja Pertengahan; Perilaku Menyimpang |
Subjects: | Differential and Developmental Psychology > Psychology of Young People Twelve to Twenty Culture and Institutions Culture and Institutions > Parenthood Social Welfare, Problems and Services > Problems and Services to Young People |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Lela Rarasama |
Date Deposited: | 31 May 2023 02:45 |
Last Modified: | 31 May 2023 02:45 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/68336 |
Actions (login required)
View Item |