Analisis peran pembinaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam meningkatkan kualitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komoditas Kopi di Kabupaten Bandung

Hamdiyani, Devia (2023) Analisis peran pembinaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam meningkatkan kualitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komoditas Kopi di Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (190kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (290kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (411kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (508kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (523kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (508kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (225kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (497kB) | Request a copy

Abstract

Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Bandung yang memiliki potensi daya jual tinggi adalah IKM komoditas kopi. Pada kenyataanya, IKM Kopi di Kabupaten Bandung masih memiliki beberapa hambatan diantaranya terkendala pada pemasaran, modal, alat produksi, dan legalitas.Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) sebagai organisasi publik sebagaimana amanah dari Peraturan Bupati Bandung Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung berkewajiban melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Bandung. Sehingga dibutuhkan peran pembinaan untuk menjawab permasalahan dari IKM kopi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembinaan yang dilakukan oleh Disperdagin dalam meningkatkan kualitas IKM komoditas kopi di Kabupaten Bandung dengan menggunakan teori peran pembinaan menurut Lincolin Arsyad (2015) yaitu peran koordinator, peran fasilitator dan peran stimulator. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data penelitian berdasarkan pada data primer berupa hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder berupa studi dokumentasi melalui berbagai literatur yang ditemukan dilapangan. Kesimpulan dari peran pembinaan yang dilakukan Disperdagin Kabupaten Bandung terhadap IKM Kopi secara umum sudah cukup optimal namun terdapat beberapa indikator yang perlu ditingkatkan yaitu dimensi koordinator dengan indikator regulasi legalitas mengenai aturan pengadaan HET (Harga Eceran Tertinggi) produk Kopi perlu ditingkatkan. Dimensi fasilitator, pada indikator fasilitas bantuan modal masih rendah karena bantuan mesin yang diberikan tidak seimbang dengan jumlah IKM kopi secara keseluruhan serta lemahnya pengawasan. Adapun dimensi stimulator, dalam indikator perluasan pemasaran di tingkat internasional, tidak ada program atau forum khusus untuk mempertemukan antara IKM kopi dengan negara importir kopi. Rekomendasi yang dapat dilakukan adalah peningkatan kerjasama antara Disperdagin dengan Dinas Perhutanan dan stakeholder terkait untuk membahas HET kopi. Pengadaan alokasi dana yang lebih tinggi untuk menambah kuantitas mesin dan menambah staff untuk melakukan pengawasan serta perlunya suatu inovasi berupa pembuatan program atau flatform dengan calon-calon buyer importer kopi sehingga membuka pasar internasional, sosialisasi produksi hasil perkebunan, serta membuat gerai produk kopi di rumah produksi agar menarik konsumen.

Actions (login required)

View Item