Konsep Jihad: Studi Komparatif pemikiran Sayyid Quthb dan Ibnu Katsir

Suhaemi, Ahmad (2013) Konsep Jihad: Studi Komparatif pemikiran Sayyid Quthb dan Ibnu Katsir. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (628kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (826kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (307kB)

Abstract

Pada prinsipnya, syar’at Islam kini dihadapkan pada dua tampilan yang saling berbeda yang seolah-oleh bertolak belakang satu sama lain. Disatu pihak, kata jihad menjadi ruh perjuang yang dapat berubah konsepnya dari masa ke masa. Akan tetapi, dipihak lain, konsep jihad dapat diartikan sesuai dengan konteks global yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep jihad dalam Al-Qur’an, persamaan dan perbedaan dalam penafsiran Sayyid Quthb pada Tafsir Fizilalil Qur’an dan Ibnu Katsir pada Tafsir Al-Qur’an Al-A’zhim, karena kedua mufassir ini hidup pada qurun waktu yang berbeda. Penelitian ini bertolak dari kenyataan bahwa suatu pemikiran manusia tidak bisa dilepaskan dari situasi dan kondisi masyarakat yang ada. Hasil pemikiran merupkan ekspresi proses komunikasi penulisannya dengan lingkungannya, oleh karena itu muncul beberapa genre pemikiran keagamaan dalam dunia Islam seperti; salafisme, tradisionalisme, revivalisme, revormisme, dan fundamentalisme. Berangkat dari situ, terdapat isyarat betapa urgensinya suatu pemahaman terhadap konteks sosial, budaya, politik, dan keagamaan yang berkembang. Skripsi ini memakai metode komparatif analisis dimana metode ini bertujuan untuk memperoleh ilustrasi yang jelas berkaitan dengan konsep jihad yang diasumsikan telah menjadi penyempitan makna dengan komparasi antara pandangan Islam modernis yang terwakili pada sososk Sayyid Quthb dan pandangan Islam klasik yang terwakili oleh Ibnu Katsir, kedua pemikiran tersebut dianalisis dari data yang diperoleh. Dalam perspektif penulis Ibnu Katsir cendrung berpandangan lebih inklusif (terbuka) cendrung kearah jalan tengah dalam memknai jihad itu sendiri. Dan memiliki penafsiran yang berbeda-beda dalam mentafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan jihad. Jihad menurutnya adalah mencurahkan atau menanggung kemampuan fisik, jiwa, dan amal untuk membela agama agar kalimat Allah menjadi yang paling tinggi. Dimulai jihad melawan setan, lalu jihad melawan kezaliman dan kerusakan di masyarakat. Setelah itu barulah jihad melawan orang kafir dan munafik. Semntara Sayyid Quthb di pihak lain cendrung berpandangan ekslusif (tertutup) dan ekstrem dalam memahami dan mendefinisikan jihad. Sayyid Quthb beranggapan bahwa jihad bersifat ofensif bukan defensif. Karena watak ajaran Islam sendiri adalah ofensif untuk menyebarkan misi Islam ke seluruh dunia, tanpa memandang batas rasial dan geografis. Dan Sayyid Quthb memaknai jihad hanya pada peperangan, mengangkat senjata, mengusir penjajah, pertaruhan nyawa dan kegiatan fisik lainnya. Hal ini dilatar belakangi karena tokoh satu ini hidup pada masa penjajahan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Rasyida Rofiatun Nisa
Date Deposited: 30 May 2018 13:23
Last Modified: 30 May 2018 13:23
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6901

Actions (login required)

View Item View Item