Seni teater Geuleuyeung Salapan sebagai media dakwah : Studi deskriptif pada komunitas seni teater Geuleuyeung Salapan di Tasikmalaya

Fuadah, Nurul (2013) Seni teater Geuleuyeung Salapan sebagai media dakwah : Studi deskriptif pada komunitas seni teater Geuleuyeung Salapan di Tasikmalaya. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (189kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (260kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (206kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (416kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (802kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB)

Abstract

Dakwah adalah suatu ajakan, bimbingan, dorongan dengan kesadaran dalam mencermati ajaran Islam. Kegiatannya tidak bisa lepas dari sarana atau media yang menjadi komponen dakwah. Media kesenian teater merupakan media dakwah bagi kelompok seni Teater Geuleuyeung Salapan atau biasa disebut Teater G9, dimana anggotanya dari kalangan anak-anak Madrasah Diniyah. Hal ini menjadi pilihan yang sangat unik karena format kesenian teater saat ini banyak dilakoni oleh anak didik madrasah. Dibawah asuhan guru-guru madrasah dan para seniman, yang bertempat di Cigaraja, Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Kota Tasikmalaya. Teater G9 tidak hanya memberikan hiburan belaka tapi melakukan proses penyampaian pesan dakwah. Seni Teater G9 bergerak secara simultan dalam berbagai bidang kehidupan untuk merubah status quo, demi menegakkan dan memperkenalkan Islam secara menarik dengan berlandaskan tauhidullah. Didalam Al-Qur’an Allah menyatakan “Allah menyenangi keindahan”, kesenian teater pada dasarnya mampu mencapai temuan-temuan paling mendalam tentang watak-watak manusia, kemudian diungkapkan dengan performance lahiriah yang dapat melahirkan suatu konsep keindahan. Sementara seni teater dalam pandangan Islam harus tunduk sepenuhnya ke bawah supermasi ajaran formal agama. Maka penulis merasa termotivasi untu meneliti lebih jauh tentang kesenian yang ada dalam Teater G9. Adapun penelitian ini dilakukan untuk membuktikan, apakah benar keberadaan dan penampilan Teater G9 mengandung unsur pesan dakwah, sehingga teater dijadikan sebagai media dakwah ? untuk mengetahui hal ini, maka dirumuskan pada dua permasalahan. Pertama, bagaimanakan karakteristik Teater G9 sehingga dikatakan sebagai media dakwah. Kedua, bagaimanakah pesan dakwah itu ditransformasikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara logis, sistematis, dan ilmiah. Dengan kata lain, metode ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan atau menganalisa peristiwa dan keadaan dilapangan. Adapun tekhnik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menyimpukan bahwa Teater G9 ini memiliki garapan yaitu sebuah kolaborasi antara musik, shalwat, sastra, dan teater atau drama. Dalam setiap karya-karyanya selalu mengandung pesan dakwah. Pesan tersebut selalu diadopsi dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjadikannya sebagai kitab ad-dakwah san sumber inspirasi karya. Pesan yang telah dikemas dalam sebuah karya atau cerita dibuat semenarik mungkin. Oleh sebab itu kesenian Teater G9 juga dapat dikatakan sebagai media dakwah dengan pendekatan seni, yang merupkan kebutuhan fitrah manusia. Maka dari hasil penelitian ini diarapkan agar para da’i hari ini tidak hanya melalui bicara diatas podium, tapi juga dapat tampil sebagai da’i yang akomodatif, luwes, dan berwawasan kultural dengan pendekatan seni sebagai media dakwahnya.

Actions (login required)

View Item