Analisis kebahasaan pada penafsiran ayat-ayat toleransi beragama dalam tafsir ayat suci Lenyepaneun karya Moh.E Hasim : Studi pendekatan Fussion of Horizon Hans Georg Gadamer

Adzshary, Fadya Rahilla (2023) Analisis kebahasaan pada penafsiran ayat-ayat toleransi beragama dalam tafsir ayat suci Lenyepaneun karya Moh.E Hasim : Studi pendekatan Fussion of Horizon Hans Georg Gadamer. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (335kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (506kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftarisi.pdf Download (145kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BABI.pdf Download (874kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BABII.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BABIII.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BABIV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BABV.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) | Request a copy

Abstract

Tafsir Ayat Suci Lenyepanun yang ditulis oleh Moh. E Hasim pada tahun 1989 yang berjumlah 30 juz. Penggunaan bahasa Sunda dalam tafsir Ayat suci Lenyepaneun sebagai media penyampaian penafsiran alquran, Penggunaan bahasa Sunda tidak bisa dilepaskan dari proses dialog yang dibangun mufassir dengan alquran. Penelitian ini merujuk kepada pendekatan teori Gadamer tentang Fusion of Horizon, di mana di dalamnya terjadi peleburan cakrawala teks dan pembaca melalui dialog, maka hal ini terkait erat dengan keberadaan bahasa, Pada penelitian ini penulis memilih tema toleransi beragama untuk mengetahui bagaimana karakter kebahasaan yang dipakai Moh. E Hasim dalam menjelaskan Makna toleransi beragama pada kitab Tafsir Ayat suci Lenyepaneun. Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil batil, mencampur adukan antara hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan seorang muslim. Berdasaarkan hal tersebut, maka perlu dikaji secara mendalam mengenai Makna Toleransi Beragama dalam pandangan Moh E. Hasim dalam tafsir Ayat suci Lenyepaneun. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian kualitatif yang mana menggunakan pendekatan studi Pustaka (library research). Sumber primer dalam penelitian ini ayat-ayat Alquran yang berhubungan dengan Toleransi Beragama dan kitab tafsir Ayat suci Lenyepaneun. Sedangkan sumber sekuder yang digunakan berdasarkan buku-buku, jurnal. artikel dan karya tulis ilmiah yang berhubungan dengan Toleransi Beragama, Fussion of Horizon gadamer maupun tafsir Ayat suci Lenyepaneun. Bedasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter bahasa yang dipakai dalam Ayat suci Lenyepaneun yaitu penggunaan perpaduan bahasa dan serapan dan penggunaan babasan dan paribasa yang merupakan kearifan lokal sebagai alat untuk menjembatani antara bahaasa sunda dan bahasa al-qur’an, selanjutnya ayat-ayat yang berkaitan dengan Toleransi Beragama yakni Q.s Al-baqarah 256, Q.s Yunus 99-100 yang terdapat makna toleransi beragama dengan menggunakan babasan “teu aya paksa pirusa” yang artinya tidak ada paksaan dalam beragama. Selanjutnya Q.S Al-An’am 108, makna sikap toleransi beragama terdapat dalam kata وَلَاتَسُبُّوا dengan babasan yaitu “Tong Goreng carek”.yang artinya “jangan menghina” dikatakan bahwa Islam memberi larangan bagi penganutnya untuk menghina agama lain ,dan terakhir pada Q.s Al-Mumtahanah 8 dan Q.s Al-Kafirun 1-6 terdapat makna sikap toleransi beragama yakni laranagan mendo’akan orang kafir dan mencampuradukkan aqidah kecuali dalam masalah perdamaian atau kemasyarakatan.

Actions (login required)

View Item