Azkiya, R. Muhammad Farhal (2023) Penafsiran ayat Kalālah menurut Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā Al-Harrāsi : Studi Komparatif Tafsir Al-Qur’an. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (178kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (451kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (534kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (681kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) | Request a copy |
Abstract
Para ulama berbeda pendapat mengenai makna kalālah karena Rasul SAW tidak menjelaskannya secara rinci dan memerintahkan untuk melakukan istinbāṭ. Selain itu para ulama juga berselisih mengenai makna dari kata “anak” (walad) pada Q.S. Al-Nisa ayat 176 yang masih global maknanya. Hal ini perlu adanya perincian mengenai maknanya, karena sangat berpengaruh dalam pengelolaan kewarisan Islam. Di samping itu, mayoritas masyarakat di Indonesia, banyak yang belum mengetahui cara pegelolaan kewarisan kalālah. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti kalālah menurut dua tokoh dari madzhab yang berbeda yaitu Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā Al-Harrāsi. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi konsep kalālah, penafsiran ayat kalālah serta persamaan dan perbedaannya menurut menurut Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā Al-Harrāsi, Penelitian ini menggunakan metode tafsir muqāran (perbandingan), Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research). Sumber primer dalam penelitian ini yaitu Aḥkāmul Qur’ān karya Al-Jaṣṣās dan Aḥkāmul Qur’ān karya Al-Kiyā Al-Harrāsi. Sedangkan sumber sekundernya yaitu berbagai litelatur yang terkait dalam tema penelitian ini. Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama, kalālah menurut Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā Al-Harrāsi adalah seseorang yang meninggal dunia tidak mempunyai ayah dan anak laki-laki, dan ahli warisnya terdiri dari saudara seibu dan saudara sekandung atau seayah. Kedua, penafsiran ayat kalālah menurut Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā, pada Q.S. Al-Nisā’ ayat 12 mengatur pembagian waris kalālah bagi saudara seibu, sedangkan pada ayat 176 mengatur pembagian waris kalālah bagi saudara sekadung atau seayah. Ketiga, persamaan penafsiran diantara keduanya yaitu Persamaan dalam penafsiran diantara Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā yaitu sama-sama bercorak ahkām atau fiqhiy, bersumber dari riwayat (bi al-riwayah), menggunakan metode tahliliy, sedangkan dalam aspek persaman hasil penafsiran mencakup subjek kalālah, makna kalālah, memberi peluang ijtihad, dan berisi mengenai aturan kewarisan kalālah saudara seibu, saudara sekandung atau seayah, kewarisan saudara perempuan sekandung bersama anak perempuan dan cucu perempuan dari anak laki-laki. Adapun perbedaan dalam penafsiran Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā yaitu Al-Jaṣṣās sangat fanatik buta terhadap madzhab hanafi dan Al-Kiyā bermadzhab Syafi’i, landasan kedudukan kalālah, aturan kewarisan kalālah kakek bersama saudara, dan istilah istinbāṭ yang digunakan. Adapun kesimpulannya, penelitian ini menghasilkan konsep kewarisan kalālah dari penafsiran Al-Jaṣṣās dan Al-Kiyā dalam kitab Aḥkāmul Qur’ān Li Al-Jaṣṣās dan Aḥkāmul Qur’ān Li Al-Kiyā Al-Harrāsi beserta perbandingan berupa persamaan dan perbedaan karakteristik serta hasil penafsirannya mengenai kalālah.
Actions (login required)
View Item |