Apriani, Laelati Dwina (2023) Otoritas perempuan dalam relasi suami istri : Studi atas tafsir Feminis Husein Muhammad. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (192kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftar isi.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab 1.pdf Download (359kB) | Preview |
|
Text
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB) | Request a copy |
||
Text
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) | Request a copy |
||
Text
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB) | Request a copy |
||
Text
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy |
||
Text
9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy |
Abstract
Terdapat kesenjangan antara penjelasan relasi suami istri dalam Al-Qur’an. Mayoritas penafsiran mufasir klasik menempatkan perempuan dalam posisi inferior dan menunjukkan superioritas laki-laki. Diktum-diktum fikih yang merupakan hasil penafsiran yang misoginis ini membawa dampak negatif terhadap perempuan, baik secara fisik maupun psikologis. Catatan Harian Tahunan Komnas Perempuan menyebutkan bahwa kasus pelecehan seksual serta kekerasan dalam rumah tangga semakin tahun semakin meningkat. Yang mana, penyebabnya tidak hanya disebabkan faktor sosial, ekonomi, budaya dan politik, dapat juga disebabkan karena penafsiran atas teks keagamaan yang misoginis. Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui karakteristik penafsiran Husein Muhammad. Kedua, guna mengetahui otoritas perempuan dalam relasi suami istri serta implikasi penafsiran Husein Muhammad terhadap upaya preventif kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka serta wawancara kepada mufassir yang bersangkutan yakni Husein Muhammad. Penelitian ini menggunakan analisis isi guna menemukan relevansi mengenai otoritas perempuan dalam relasi suami istri perspektif Husein Muhammad. Hasil dan pembahasan penelitian ini bahwasannya Husein Muhammad menggunakan metode penafsiran mawdlu’iy yaitu membahas suatu ayat Al-Qur’an dengan tema tertentu, yang mana dalam spesialisasinya adalah mengangkat isu-isu kekinian mengenai perempuan. Corak penafsiran Husein Muhammad adalah fikih emansipatoris. Dalam menanggapi adanya penafsiran-penafsiran klasik yang bias gender, Husein menawarkan rekonstruksi metodologi penafsiran dengan lebih mengedepankan sosio-kultural dan melakukan penafsiran ulang terhadap teks-teks keagamaan yang bias gender. Sehingga, menurut Husein Muhammad perempuan tetap memiliki otoritas dalam relasi suami istri. Namun otoritas yang dimiliki perempuan sama sekali tidak bermaksud untuk menyaingi otoritas laki-laki. Melainkan untuk menimbulkan perasaan saling menghargai atas otoritas masing-masing. Terlepas daripada itu, relasi suami istri seyogianya dibangun atas relasi kemitraan bukan relasi kekuasaan
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Otoritas; Perempuan; Suami Istri; Tafsir Feminis; Husein Muhammad |
Subjects: | Ethics of Sex and Reproductions Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Social Groups > Gender |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Laelati Dwina Apriani |
Date Deposited: | 11 Jul 2023 08:37 |
Last Modified: | 11 Jul 2023 08:37 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/70698 |
Actions (login required)
View Item |