Mardliyana, Annisa Ayu (2017) Pengaruh Benzyl Amino Purine (BAP) Terhadap Mikropropagasi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Secara In Vitro. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (102kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (116kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) | Request a copy |
Abstract
Kentang (Solanum tuberrosum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae yang banyak digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif selain beras. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh zat pengatur tumbuh Benzyl amino purine (BAP) terhadap mikropropagasi tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Atlantik secara in vitro dan mengetahui konsentrasi optimum untuk pertumbuhannya. Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan BAP sebagai pemacu pertumbuhan dalam kultur in vitro dengan variasi konsentrasi 0.5, 1, 1.5, dan 2 ppm. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pengulangan 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP berpengaruh nyata terhadap tinggi batang, jumlah tunas, jumlah daun dan jumlah akar tanaman kentang secara in vitro. Pada jumlah batang konsentrasi paling optimum diperoleh pada perlakuan B0.5 dengan jumlah rata-rata 45.520 mm, kemudian pada jumlah akar konsentrasi paling optimum diperoleh pada perlakuan yang sama yaitu B0.5 dengan jumlah rata-rata 9.208 akar per eksplan, sedangkan pada jumlah tunas konsentrasi paling optimum diperoleh pada perlakuan B2 dimana rata-rata yang dihasilkan sebesar 2.875 tunas per eksplan dan pada jumlah daun konsentrasi paling optimum diperoleh pada perlakuan yang sama yaitu B2 dengan hasil rata-rata yaitu 9.270 daun per eksplan. Hal ini dikarenakan pada penggunaan BAP yang rendah mampu merangsang perpanjangan sel yang terus menerus membelah pada pertumbuhan batang dan akar, sedangkan penggunaan BAP yang cukup tinggi mampu menginduksi pembentukan daun dan penggandaan tunas tanaman kentang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Solanum tuberosum L.; BAP; mikropropagasi; in vitro. |
Subjects: | Physiology > Tissue Culture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | annisa ayu mardliyana |
Date Deposited: | 02 Apr 2018 02:54 |
Last Modified: | 02 Apr 2018 02:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/7071 |
Actions (login required)
View Item |