Kepemimpinan laki-laki atas perempuan dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif penafsiran M. Quraish Shihab dan TM. Hasbi Ash-Shiddieqy

Mutaqin, Enjen Zaenal (2013) Kepemimpinan laki-laki atas perempuan dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif penafsiran M. Quraish Shihab dan TM. Hasbi Ash-Shiddieqy. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (278kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (358kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (694kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (617kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (907kB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB)

Abstract

Salah satu tema utama sekaligus prinsip pokok dalam ajaran Islam adalah persamaan antara manusia, baik antara laki-laki dan perempuan maupun antar bangsa, suku dan keturunan.Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, sudah menginformasikan bahwa tinggi rendahnya martabat seseorang dihadapan Allah hanyalah karena nilai pengabdian dan ketakwaannya kepada Allah SWT., secara eksplisit al-Qur’an telah mendudukkan laki-laki dan perempuan dalam posisi yang setara. Namun demikian ada ayat-ayat yang sering dijadikan sebagai dalil yang menunjukkan bahwa laki-laki adalah pemimpin atas perempuan.Penelitian ini penulis tujukan kepada penafsiran mufasir kontemporer Indonesia yang menyikapi kepemimpinan laki-laki atas perempuan dalam al-Qur’an dengan seluk beluk permasalahannya.Tafsir digunakan dalam penelitian ini tafsir Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbahdan Tengku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir al-Qura’n al-Majid an-Nuur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahi penafsiran M. Quraish Shihab dan Hasbi ash-Shidddieqy terhadap ayat-ayat tentang kepemimpinan laki-laki atas perempuan dan megetahui persamaan dan perbedaan penafsirannya. Kerangka pemikiran ini didasarkan atas penjelasan serta informasi tentang kepemimpinan laki-laki atas perempuan persfektif tafsir kontemporer Indonesia. Secara sosial pemikiran para mufasir dapat memberikan pandangan yang jelas kepada masyarakat tentang batasan kepemimpinan laki-laki atas perempuan. Secara umum, penelitian ini mendasarkan pada metode deskriptif-komparatif.Yang menjelaskan obyek yang diteliti dengan pengembangan data sesuai adanya secara sistematis dan melakukan studi perbandingan dua atau lebih pemikiran-pemikiran primer. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penafsiran Quraish Shihab termasuk dalam bentuk tafsir bi al-ra’yi, dengan menggunakan metode tahlili dengan corak budaya kemasyarakatan (adab al-ijtima’i).sementara penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy juga masuk dalam bentuk tafsir bi al-ra’yi yang memakai metode tahlili, sedangkan corak penafsirannya bersifat fiqih atau hukum karena dalam menafsirkan ia lebih banyak mengangkat permasalahan hukum. Keduanya mempunyai pandangan yang berbeda tentang kepemimpina laki-laki atas perempuan, yaitu pada awal penafsiran Quraish berpandangan siapa yang mempunyai kemampuan intelektual lebih dapat memimpin keluarga, tetapi pada penafsiran selanjutnya Quraish mengatakan kepemimpinan laki-laki atas perempuan bersifat normative bukan kontekstual. Secara apriori kepemimpinan ada pada laki-laki. Berbeda dengan Quraish, Hasbi lebih melihat kepemimpinan dapat dipegang suami atau istri, karena keduanya mempunyai hak yang sama dalam memimpin keluarga. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kedua mufasir ini sama-sama mendudukan laki-laki (suami) sebagai pemimpin keluarga sesuai dengan fungsi dan kewajibannya.

Actions (login required)

View Item