Penafsiran Qalbun Mayyit menurut Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab tafsir Marah Labid

Yuliawati, Tita (2023) Penafsiran Qalbun Mayyit menurut Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab tafsir Marah Labid. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (140kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (80kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (88kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (327kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (599kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy

Abstract

Hati menjadi sesuatu yang penting dari segala tindakan dan perilaku yang dilakukan manusia di kehidupannya, jika hati manusia bersih maka segala perilaku dan tindakan manusia akan membawa kebaikan, akan tetapi sebaliknya, jika hatinya kotor, berpenyakit atau mati maka itu akan berdampak buruk bagi perilaku seseorang. Hati yang mati hatinya telah dikuasai oleh syetan dan hawa nafsunya, sehingga ia akan mengabaikan perintah Tuhannya sehingga ia akan terus melakukan maksiat. Oleh karena itu, penelitian ini bertolak pada pertanyaan bagaimana Penafsiran Qalbun Mayyit menurut Syekh Nawawi Al Bantani dalam Tafsir Marah Labid dengan tujuan untuk mengetahui makna hati yang mati terhadap penafsiran Qalbun Mayyit menurut Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab tafsirnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode content analysis, yaitu metode yang digunakan dalam penelitian yang bersifat normatif, dengan mengkaji sumber-sumber tertentu, sehingga penulis memfokuskan penelitiannya dengan mengkaji Tafsir Marah Labid. Cara pengumpulan datanya adalah dengan library research (studi pustaka), mengumpulkan sumber data yang berhubungan dengan penelitian kemudian data yang telah didapatkan dikaji dan di proses. Dari penbahasan yang telah dikaji, penafsiran Qalbun Mayyit menurut Syekh Nawawi Al Bantani dalam Tafsirnya yaitu Marah Labid adalah hati yang mati, dimana iman tidak masuk ke dalam hati seseorang karena telah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga dirinya tidak dapat mengambil manfaat dari kebenaran yang mereka dengar dan lihat. Adapun indikasi mengenai Qalbun Mayyit di jelaskan dalam beberapa ayat di dalam Al Qur’an yaitu QS. Al-Mu’min : 35, QS. Al-A’raaf : 100-101, QS. Yunus : 74, QS. At-Taubah : 8 dan 93, QS. Muhammad : 16, QS. Al-Munafiqun : 3, QS. Ali Imran : 159, QS. Al-Baqarah : 74, QS. Al-Maidah : 13, QS. Al-An’aam : 43, QS. Az-Zumar : 22, QS. Al-Baqarah : 88, QS. An-Nisa : 155, QS. Asy-Syura : 24, QS. Al-Jatsiyah : 23, QS. Al-Baqarah : 7, dan QS. Al-An’aam : 46. Tanda-tanda Qalbun Mayyit menurut Syekh Nawawi Al Bantani adalah membuat kerusakan di bumi, tidak beriman dan sombong, bersifat munafiq, berada dalam kesesatan, tidak mendapat petunjuk, hidup dalam kegelapan, tuli, bisu dan buta meskipun panca inderanya sehat. Cara agar terhindar dari Qalbun Mayyit adalah taubat, senantiasa berdzikir kepada Allah, khauf, zuhud dan senantiasa bersyukur.

Actions (login required)

View Item